Profil 7 Jenderal TNI yang Gugur di Peristiwa G30S PKI di Lubang Buaya, Ada Korban Salah Tangkap

28 September 2022, 09:56 WIB
Jenderal Ahmad Yani /Pinterest

KABAR JOGLOSEMAR - Peristiwa G30S PKI menjadi salah satu sejarah kelam bagi bangsa Indonesia.

Terdapat 7 jenderal TNI AD yang gugur dalam peristiwa G30S PKI ini. Simak profil ketujuh jenderal tersebut.

Sesuai namanya, G30S PKI adalah Gerakan 30 September PKI. Peristiwa yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 tersebut menewaskan enam jenderal dan satu perwira tinggi TNI AD.

Baca Juga: Cek, 6,3 Juta Siswa Dapat PIP 2022 Cair September, Login di pip.kemdikbud.go.id Lalu Klik 'Cari Penerima PIP'

Konon, dalang dari peristiwa berdarah ini adalah Partai Komunis Indonesia (PKI) yang kala itu ingin mengkudeta pemerintahan.

Peristiwa ini terjadi pada malam 30 September sampai awal 1 Oktober 1965 ketika sejumlah perwira militer Indonesia dibunuh dalam sebuah usaha kudeta.

Jenazah para korban penculikan dalam peristiwa G30S di Ibu Kota ditemukan di wilayah Lubang Buaya, Jakarta Timur, tanggal 3 Oktober 1965.

Baca Juga: Minecraft Java Edition Mod Apk GRATIS Download di Android? Langsung Cek Tautan Berikut untuk Main

Berikut  profil 7 Perwira TNI-AD yang gugur pada peristiwa G30S-PKI. Enam di antaranya merupakan perwira tinggi alias Jenderal dan satu diantaranya perwira militer yang salah sasaran.

Profil 7 Jenderal yang Dibunuh di Peristiwa G30S PKI

1. Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo

Pahlawan revolusi selanjutnya adalah Mayor Jenderal Sutoyo Siswomiharjo.  Ia lahir di Kebumen, Jawa Tengah, pada tanggal 28 Agustus 1922.

Ia merupakan TNI Angkatan Darat dengan masa dinas dari tahun 1945-1965. Ia memiliki seorang istri dan dikaruniai dua orang anak.

Penangkapan Mayor Jenderal Sutoyo dilakukan oleh gerombolan PKI dengan alasan mendapat panggilan dari presiden Sukarno. Namun, ia malah dibawa ke markas PKI dan ditembak mati pada tanggal 1 Oktober 1965.

 

2. Letnan Jenderal Anumerta Suprapto

Letnan Jenderal Anumerta Suprapto menjadi salah satu dari 7 pahlawan revolusi karena menjadi korban G30S-PKI. Beliau lahir di Purwokerto pada tanggal 20 Juni 1920. 

Ia memiliki seorang istri dan dikaruniai 5 orang anak. Sempat berhasil meredam pemberontakan PKI di berbagai wilayah.

Letjen Suprapto telah menjalankan dinas selama 20 tahun Letnan Jenderal Anumerta Suprapto wafat pada tanggal 1 Oktober 1965.

 

3. Mayor Jenderal D.I Panjaitan

Mayor Jenderal D.I Panjaitan Suprapto menjadi salah satu dari 7 pahlawan revolusi karena menjadi korban G30S-PKI. Ia lahir di Balige, Sumatera Utara, pada tanggal 9 Juni 1925.

Ia merupakan TNI Angkatan Darat dengan masa dinas dari tahun 1945-1965. Ia memiliki seorang istri bernama Marieke Pandjaitan boru Tambu dan dikaruniai 6 orang anak.

Ia dijemput oleh gerombolan PKI setelah itu ditembak mati untuk dibuang bersama korban lainnya. Beliau gugur diumur 40 tahun pada tanggal 1 Oktober 1965.

4. Jenderal TNI Ahmad Yani

Jenderal Ahmad Yani merupakan pahlawan nasional yang lahir di Jawa Tengah pada tanggal 19 Juni 1922. Beliau merupakan panglima Angkatan Darat ke-6 di era Presiden Sukarno.

Jendral Ahmad Yani memiliki seorang istri yang bernama Yayu Rulia Sutowiryo Ahmad Yani dan dikaruniai 8 orang anak. Jendral Ahmad Yani dibunuh di rumahnya di Jalan Latuharya Nomor 6, Menteng, Jakarta Pusat pada 1 Oktober 1965.

5. Letnan Jenderal S. Parman

Letjen S. Parman merupakan Komandan Pusat Polisi Militer TNI Angkatan Darat dengan masa jabatan 1950 hingga 1953. Ia lahir di Jawa Tengah pada tanggal 4 Agustus 1918.

Letnan Jenderal S Parman dijemput di rumahnya oleh pasukan berseragam Tjakrabirawa pada pukul 04.30 WIB. Ia dimasukan ke dalam truk kemudian ditembak mati sebelum dibuang ke Lubang Buaya.

Ia wafat pada tanggal 1 Oktober 1965 dengan masa dinas 20 tahun.

 

 

6. Kapten Pieree Tandean

Beliau merupakan seorang perwira militer Indonesia yang menjadi salah satu korban peristiwa Gerakan 30 September pada tahun 1965. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 21 Februari 1939.

Ia menjalankan masa dinas dari tahun 1962 hingga 1965. Ia menjadi salah satu korban yang salah sasaran oleh PKI karena sasaran utama adalah Jenderal Besar TNI (Purn) Abdul Haris Nasution.

7. Letnan Jenderal M.T Haryono

Pahlawan revolusi selanjutnya adalah Letnan Jenderal M.T Haryono. Beliau lahir di Surabaya pada tanggal 20 Januari 1924.

Ia merupakan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat yang memiliki masa dinas dari tahun 1945 hingga 1965. Sebelum tewas di tangan PKI, ia sempat berusaha melarikan diri tetapi kelompok tersebut melepaskan beberapa tembakan ke tubuhnya. 

Demikianlah profil singkat 7 jenderal TNI AD yang gugur dalam peristiwa G30S PKI.

***

Editor: Sunti Melati

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler