Riot Games Tak Sengaja Pakai Gambar NFT untuk Iklan Game Valorant

29 Januari 2022, 15:09 WIB
Game Valorant /Gambar Asia One

KABAR JOGLOSEMAR - Baru-baru ini, Riot Games mengadakan promosi besar-besaran untuk Game Valorant di media sosial. 

Namun demikian, promosi tersebut tidak berjalan mulus karena Riot kepergok memakai gambar NFT (non-fungible token).

Hal ini kemudian memaksa Riot untuk menghapus gambar itu serta meminta maaf kepada penggemarnya.

Baca Juga: Streamer Game CSGO Nekat Cukur Bulu Kemaluan Saat Siaran Langsung di Twitch

Selama beberapa hari terakhir, akun Twitter resmi Riot Games untuk Game Valorant, @PlayValorant dan juga beberapa akun regional telah menerima banyak hasil karya dari fans dalam rangka promosi itu.

Mulai dari karakter (agen) Reyna yang menampilkan keajaiban Meksiko hingga Neon, agen yang memperkenalkan para pemain ke Filipina, masing-masing memiliki kesempatan menjadi bagian dalam promosi Game ini.

Adapun promosi dari Riot Games mulanya berjalan dengan lancar hingga tanpa sepengetahuan perusahaan, gambar yang dipakai untuk promosi Agen Jerman dengan cepat diidentifikasi sebagai NFT.

Baca Juga: Cegah Pelecehan Seksual, Cosplayer Game GTA Vice City Ini Diminta Tutup Fitur Chat

Riot Games Tak Sengaja Promosi Gambar NFT

Game besutan Riot Games, Valorant. Riot Games

Riot secara tidak sengaja mempromosikan NFT selama kampanye sosial media untuk Game Valorant.

Dilansir dari Ginx Esports, akun Twitter resmi Valorant regional Jerman, @Valorantde mengunggah karya seni Killjoy dengan basis NFT dari Martin Houra pada tanggal 27 Januari.

Sesaat setelah itu, Martin langsung dihujani kritik karena secara alami menyiratkan bahwa Riot akan mendukung teknologi semacam itu. 

Baca Juga: Perusahaan Elon Musk akan Tanam Chip di Otak Manusia, Ilmuan Dunia Khawatir

Untungnya, akun Valorant Regional Jerman itu menyadari akan kesalahannya serta dengan cepat menghapus postingan tersebut.

Tak sampai di situ, akun resmi itu kemudian mengeluarkan permintaan maaf kepada para fans Game Valorant yang terlanjur mengkritisinya.

 

"Karena Killjoy menyukai pemrograman, kami ingin memperkenalkan Anda pada seni yang dihasilkan komputer dari seluruh dunia. Namun, kami tidak mengetahui bahwa karya yang dipilih adalah NFT. Kami sama sekali tidak bermaksud memasukkan NFT sebagai bagian dari pekerjaan dan hobi Killjoy," demikian keterangan resmi Riot Games.

Baca Juga: Wow! Seseorang Berhasil Ciptakan Map Genshin Impact Dalam Game Minecraft, Begini Penampakannya

Apa Itu NFT?

Sukses Jual NFT, Ghozali Everyday ingin Buat Studio Animasi Hingga Diundang Ridwan Kamil /Twitter @Ghozali_Ghozalu

NFT merupakan kepanjangan dari non-fungiable token yang pada dasarnya adalah segala bentuk media yang dapat ditemukan di internet.

Mulai dari video hingga gambar meme yang dapat dilihat muncul di Twitter, secara acak dapat menjadi NFT.

NFT sendiri dibeli dan dijual dengan cryptocurrency dengan teknologi Blockchain.

Baca Juga: Penthouse Mewah Seharga 320 Miliar Terjual Pakai Mata Uang Kripto, Transaksi Kripto Paling Mahal

Singkatnya, apa yang akan didapatkan seseorang ketika memiliki NFT sebenarnya bukan kepemilikan atas karya seni atau apa pun (secara keseluruhan) yang sudah ia beli.

Agar lebih mudah memahaminya, adapun analogi dasarnya yakni ketika kamu membeli tiket yang mengatakan bahwa kamu akan memiliki salah satu karya seni di sebuah museum.

Meskipun kamu telah membelinya, pengelola dari musum tersebut akan tetap mendapatkan untung dan juga hak atas kepemilikan karya seni itu.

Berdasarkan kasus Riot Games, maka NFT menjadi hal yang dihindari oleh perusahaan terutama saat agenda besar promosi Game Valorant.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler