Pemda DIY Siapkan 59 Shelter untuk Isolasi Mandiri

10 Juli 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi pandemi corona /Pixabay/cromaconceptovisual

KABAR JOGLOSEMAR - Untuk mengantisipasi kenaikan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di DIY, Pemda DIY telah menyiapkan 59 shelter dengan kapasitas mencapai 856 orang.

Shelter tersebut akan digunakan untuk isolasi mandiri. Secara bertahap Pemda DIY akan terus menambah jumlah shelter.

Baca Juga: Kalina Octaranny Hamil, Istri Vicky Prasetyo Ini Ungkap Alasan Beli Test Pack Hingga Tiga Kali

Menurut Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X (Sultan HB X), penambahan shelter tersebut dilakukan sesuai Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin bahwa tidak semua orang positif Covid-19 dirawat di rumah sakit tapi ada yang cukup melakukan isolasi mandiri.

Dikatakan, mereka yang terkonfirmasi positif Covid-19 tapi tidak memiliki gejala sesak napas, saturasi di atas 95 persen dan tidak memiliki komorbid, cukup melakukan isolasi mandiri di rumah atau shelter yang tersedia di wilayah masing-masing.

Hal ini sebagai salah satu upaya menurunkan tingkat keterisian bed di RS Rujukan Covid-19 DIY. Dengn cara ini, bed yang tersedia di RS hanya untuki pasien Covid-19 dengan kondisi gejala sedang/berat dan kritis.

Baca Juga: Kode Redeem FF 10 Juli 2021, Klaim Kode Redeem Free Fire Hari Ini dan Raih Hadiah Karakter Chrono Gratis!

Sultan HB X yang dikutip Kabar Joglosemar dari Humas Pemda DIY pada Jumat, 9 Juli 2021, mengatakan, penambahan kapasitas bed di RS Rujukan Covid-19 terus dilakukan.

Ia memberi contoh RS Hardjolukito, yang memiliki sebuah gedung baru yang belum dimanfaatkan. Selain itu RS Rujukan Covid-19 didorong untuk menambah jumlah bed isolasi agar mencapai persentase 30-40 persen.

Pada bagian lain Sultan HB X mengucapkan terima kasih pada pemerintah pusat, yang telah menjamin ketersediaan oksigen di wilayah DIY. Jaminan ketersediaan oksigen itu dapat mendukung operasional Rumah Sakit di DIY.

Baca Juga: Santer Rumor The Doctor akan Pensiun, CEO Dorna Bandingkan Valentino Rossi dengan Lorenzo

Sementara Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan, kondisi keterisian bed di RS se-Jawa dan Bali sudah di atas kapasitas maksimal.

Sehingga untuk RS di Jawa dan Bali dilakukan penambahan konversi dari bed non Covid-19 menjadi bed Covid-19 serta ICU non Covid-19 menjadi ICU Covid-19.

Menurut Baskara Aji, Pemda DIY akan memprioritaskan untuk menambah bed ICU Covid-19 di masing-masing RS terlebih dulu karena pasien dengan sakit berat harus segera diberikan penanganan.

Kadarmanta Aji menambahkan bahwa selama pelaksanaan PPKM Darurat DIY, posisi kabupaten dan kota di DIY pada hari Kamis 8 Juli 2021, 4 wilayah berada di zona merah dan wilayah di zona hitam.

Baca Juga: Viral Tempat Vaksinasi di Jogja Tawarkan Pemandangan Tak Biasa, Netizen: Imun Banget!

Sampai hari Rabu 7 Juli, menurut Kadarmanta Aji, Kota Yogyakarta) msuk zona hitam, sedangkan pada hari Kamis 8 Juli giliran Kulon Progo yang masuk zona hitam.

"Uya Kota Yogyakarta melakukan penyekatan dan pembatasanmobilitas sudah cukup berhasil. Sementaa Kabupaten Kulon Progo, upya pengurangan mobilitas orang justru terbalik, ini menjadi perhatian kita sekalian,” kata Baskara Aji.

Dikatakan, pengurangan mobilitas masyarakat cenderung sampai 18 persen dan cukup bagus. Sampai 20 Juli diharapkan bisa mencapai angka 30 persen atau lebih.

Mengenai ketersediaan oksigen bagi penanganan pasien Covid-19, menurut Baskara Aji, berdasar laporan rumah sakit ketersediaan oksigen di DIY masih tergolong cukup.

Baca Juga: Tercatat Ada 36.529 Pelanggaran PPKM Darurat di DIY

Meski demikian, menurut Aji, satu dua hari ke depan, harus disiapkan. Pada hari Kmis 8 Juli, kedatangan satu siotank yang langsung di-drop ke RS yang membutuhkan oksigen, terutama yang ketersediaan oksigen sudah menipis.

"Iini akan menjadi prioritas. Isotank yang datang berisi 20.000 ton, mudah-mudahan bisa cukup untuk dua tiga hari ke depan,” harap Baskara Aji.***

 
Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler