KABAR JOGLOSEMAR - Kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kabupaten Sleman, DIY terus meningkat setiap hari.
Untuk itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meminta warga agar semaksimal mungkin di rumah saja selama 7 hari ke depan, kecuali untuk kepentingan pekerjaan dan kebutuhan mendesak, seperti pemenuhan kebutuhan pangan dan kesehatan.
Baca Juga: Tips Cara Menggunakan Masker Double untuk Cegah Penularan Terlebih Mutasi Varian Covid-19
Bagi mereka yang terpaksa keluar rumah, menurut Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, wajib untuk berdisiplin menerapkan protokol kesehatan.
Yakni mengenkan masker dengan benar hingga menutupi hidung dan mulut, sering mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun atau menggunkan handsnitizer serta wajib menjaga jarak aman minimal 1,5 meter dengan orng lain.
Dikutip Kabar Joglosemar dari surat edaran yang ditujukan kepada para camat, lurah dan seluruh warga Kabupaten Sleman tertanggal 28 Juni 2021, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan bahwa ajakan untuk tinggal di rumah saja itu untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Sleman.
Baca Juga: Biodata Kim So Yeon Pemeran Cheon Seo-Jin, dalam Drama Korea The Penthouse 3
Dalam surat edaran itu, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo juga meminta agar tidak mengadakan rapat secara tatap muka, membatasi kegiatan berkumpul, makan bersama, mewaspadai dan ekstra hati-hati celah penularan COVID-19 antara lain pada saat harus membuka masker.
"Berusaha maksimal untuk tetap sehat bersama keluarga, dengan menerapkan protokol kesehatan, menjaga makan dan minum teratur, berolahraga aman dan mengomsumsi vitamin.
Bupati Sleman meminta para camat, lurah dan tokoh masyarakat agar terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan penularan virus corona di wilayah atau lingkungan masing-masing.
Baca Juga: Simak Ini Doa Ketika Terjadi Gempa Bumi dalam Sunnah Rasul
Menurut data Satgas COVID-19 DIY pada hari Senin, 28 Juni 2021, tambahan kasus terkonfirmasi positif COVID-19 DIY sebanyak 859 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi di DIY hingga saat ini menjadi 58.717 kasus.
Dari 859 kasus tersebut, sebagian besar atau sebanyak 383 kasus ada di Kabupaten Bantul dan 288 kasus di Kabupaten Sleman.
Sementara kasus sembuh bertambah 330 kasus, sehingga total sembuh menjadi 47.792 kasus dan meninggal 32 orang sehingga total kasus meninggal menjadi 1.511 kasus.***