Peristiwa 8 Juni, Hari Lahir Presiden Ke 2 RI: Kisah Masa Kecil Soeharto hingga Menjadi  Seorang Jenderal

8 Juni 2021, 12:09 WIB
peristiwa 8 Juni hari lahir presiden Soeharto/ /wikipedia.org

 

KABAR JOGLOSEMAR - Mungkin tak banyak yang tahu jika tanggal 8 Juni 1921 adalah hari lahir presiden ke-2 RI Soeharto.

Di dunia politik kiprah Soeharto sudah tidak diragukan lagi, berbagai kisah perjalanannya meniti karir di dunia militer hingha menjadi presiden Indonesia selama 32 tahun selalu menarik untuk dikulik.

Berikut ulasan masa kecil Soeharto hingga perjalanan karir militernya.

Baca Juga: 7 Fakta Skandal Narkoba B.I Eks iKON, Sempat Ditutupi hingga Kembali Memanas  

Baca Juga: Cek Saldo JHT Untuk Pastikan BLT Subsidi Gaji 2021 Sudah Cair, KLIK di sso.bpjsketenagakerjaan.go.id

Soeharto adalah anak dari pasangan Sukirah dan Kertosudiro yang lahir di di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta.

Soeharto tidak lahir dalam keluarga berada dan malah mempunyai masalah ekonomi, sehingga di umurnya yang masih 40 hari, Soeharto diserahkan pada kakak perempuan Kertosudiro. Di masa kecil, Soeharto juga mengalami berbagai peristiwa sulit.

Semasa kecil, tempat tinggal Soeharto juga berpindah-pindah di tempat saudaranya. Soeharto sempat menamatkan Sekolah Rakyat (SR) selama 4 tahun, kemudian Ayahnya memasukkan Soeharto ke sekolah lanjutan rendah di Wonogiri.

Baca Juga: Mengenang 100 Tahun Kelahiran Soeharto, Fadli Zon: Pak Harto yang Menyelamatkan Idonesia dari Komunisme

Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini 8 Juni 2021: Elsa Dihimpit Masalah Baru, Nino Tanyakan Anak Kandung Andin Lagi

Saat usianya 14 tahun, Soeharto pernah tinggal bersama teman Ayahnya, Hardjowijono yang merupakan pensiunan pegawai Kereta Api. 

Hardjowijono merupakan seorang pengikut Kiai terkemuka di Wonogiri, sering diajak pergi bersama, Soeharto pun kerap membantu Kiai Darjatmo membuat resep obat tradisional.

Namun tidak lama, Soeharto kembali ke kampungnya daerah Kemusuk dan melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Muhammadiyah.

Tidak berhenti disitu, kisah lahirnya Presiden Soeharto pada peristiwa 8 Juni masih berlanjut. Saat itu, Soeharto ingin melanjutkan sekolah yang lebih tinggi, namun ternyata karena kondisi ekonomi yang sulit membuatnya mengurungkan niat.

Baca Juga: Kompak Pakai Baju Hitam, Nora Sambut Jerinx Bebas Hari Ini

Baca Juga: KLIK sso.bpjsketenagakerjaan.go.id Untuk Cek Nama Penerima BLT Subsidi Gaji Rp1,2 Juta

Setelah itu, Soeharto kecil memutuskan untuk mencari pekerjaan namun tidak mudah dan berkali-kali gagal. Kemudian, ia kembali pada bibinya yang berada di Wuryantoro, Wonogiri.

Setelah mencari-cari pekerjaan, akhirnya Soeharto diterima sebagai pembantu klerek di sebuah Bank Desa. Sayangnya tidak bertahan lama, ia minta berhenti dari pekerjaan tersebut.

Kemudian pada tahun 1942, Soeharto membaca informasi mengenai penerimaan Koninklijk Nederlands Indisce Leger (KNIL), tentara kerajaan Belanda. Ia tertarik dan mendaftarkan diri.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Tampil Modis dengan Hijab, Atta Halilintar: Siapa Bilang Hijrah Itu Nggak Keren?

Nasib ternyata membawanya masuk menjadi anggota tentara Indonesia pada saat itu. Sempat bertugas selama 7 hari dengan pangkat sersan saat Belanda menyerah pada Jepang.

Selesai bertugas, Sersan Soeharto pulang ke kampung halamannya di Kemusuk, dan pada saat itulah karier militernya dimulai.

Selama meniti karirnya di dunia militer, karir nya terbilang cemerlang dan menjadi Menteri Panglima Angkatan Darat. Pada 12 Maret 1967, dengan jabatannya itu, Soeharto diangkat menjadi Presiden kedua RI untuk menggantikan Soekarno.

Baca Juga: Musisi Jerinx SID Bebas Hari Ini, Jerinx Akan Lakukan Ritual Ini Pasca Bebas

Pelantikan Soeharto sebagai Presiden ini, diketahui berdasarkan mandat Soekarno melalui Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar). Hal ini berawal dari Gerakan G 30 S PKI, di mana pada 1 Oktober 1965 dini hari, 6 jenderal senior dan beberapa orang lainnya dibunuh, yang disebut-sebut sebagai upaya kudeta yang dilakukan para pengawal istana (Tjakrabirawa), yang dianggap loyal kepada PKI dan pada saat itu dipimpin Letkol Untung.***

 

 

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler