Kasus Kematian karena Corona Didominasi Kelompok Lansia

23 April 2021, 19:51 WIB
Ilustrasi pandemi corona /Pixabay/cromaconceptovisual

KABAR JOGLOSEMAR - Angka kematian karena kasus Covd-19 di Indonesia didominasi kelompok lanjut usia (lansia). Tercatat sebanyak 48,3 persen kasus kematian Covid-19 adalah kelompok lansia.

Data ini juga menjadi alasan pemerintah melarang mudik Idul Fitri 2021. Sebab, bila mudik dipastikan akan berinteraksi dengan orangtua yang lanjut usia sehingga sangat rawan tertular bahkan dikhawatirkan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: BTS dan The BOYZ Tampil di Tokopedia Malam Ini, Klik Linknya di Sini

Karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Hadisasmito meminta warga untuk tidak mudik selama pandemi Covid-19.

"Dalam mengambil keputusan, termasuk melarang mudik lebaran, pemerintah selalu mengutamakan prinsip salus populi suprema lex esto atau mengutamakan keselamatan rakyat di tengah pandemi Covid-19," kata Wiku Hadisasmito dilansir Kabar Joglosemar dari covid19.go.id pada Jumat 23 April 2021.

Dikatakan, tradisi mudik lebaran memang sebagai cara warga perantauan untuk melepas rindu dengan orangtua dan keluarga di kampung halaman setelah setahun penuh mencari rejeki di kota-kota besar.

Namun, sebaiknya hal itu ditunda sementara karena berpotensi membahayakan keluarga yang masuk kelompok lansia (lanjut usia).

Apalagi dalam tradisi mudik pasti ada interaksi fisik, seperti berjabat tangan, cipika cipiki yang berpotensi menjadi titik awal penularan Covid-19.

Baca Juga: Harga Bando Kecil Nagita Slavina Bikin Heboh, Netizen: Ya Allah Motor Dipakai di Kepala

"Perlu diingat bahwa lansia merupakan populasi yang mendominasi kematian akibat Covid-19 dengan persentase 48,3 persen. Karena itu pemerintah meminta masyarakat agar mengurungkan niat kegiatan mudik Idul Fitri 2021. Hal ini guna melindungi diri dan keluarga di kampung halaman," kata Wiku.

Pada kesempatan itu, Wiku meneruskan pesan Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo yang menyebutkan bahwa masyarakat yang sudah memiliki hasil tes negatif, tidak berarti bebas dari Covid-19.

Sebab, peluang untuk tertular selama dalam perjalanan ke kampung halaman masih terbuka lebar. Apabila hal itu terjadi makaakan sangat membahayakan kelurga di kampung.

Untuk itu pemerintah meminta masyarakat agar bertindak bijak menyikapi pandemi Covid-19 dengan mematuhi larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah.

Apalagi di era teknologi komunikasi dan informasi seperti sekarang, silaturahmi dengan keluarga di kampung halaman bista dilakukan secara virtual. Jadi, idak harus berbondong-bondong bepergian ke kampung halaman.

Baca Juga: Larangan Mudik 2021, Wiku Adisasmito: Belajar dari Kasus 3 Negara

Untuk itu pula ,pemerintah sudah meminta para penyedia operator telekomunikasi di Indonesia agar menjamin layanan komunikasi yang berkualitas. Dengan demikian masyarakat yang ingin bersilaturahmi secara virtual bisa dilakukan dengan baik.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler