Siswa SMP Dibully dan Disiram Cairan Asam, Pihak Sekolah Sebut Tak Bisa Terlibat

16 April 2021, 13:43 WIB
Ilustrasi larutan asam. /Pixabay/bdyczewski

KABAR JOGLOSEMAR- Kasus bullying yang mendera sejumah Kpop Idol saat ini ternyata juga terjadi di kalangan para siswa.

Sebuah cerita seorang siswa SMP yang dibully menjadi berita utama di Korea Selatan karena beberapa alasan.

Baca Juga: Amanda Manopo Ngecat Rumah, Ketawa Renyah Arya Saloka Bikin Salah Fokus

Di bulan Maret 2021 lalu, Sejong News melaporkan bahwa seorang siswa SMP menjadi korban bullying. Tak hanya itu, ia juga disiram cairan asam oleh rekan sekolahnya, B (inisial).

Hal ini berawal ketika para siswa belajar soal asam klorida, dan bagaimana bahayanya bahan tersebut.

Para siswa mendapat kesempatan untuk menuangkan cairan asam ke dalam tabung reaksi. Siswa B mengambil asam dari tabung reaksi dan menuangkan ke lengan korban.

Beruntung, korban segera mencuci tangannya dengan air di wastafel. Tidak ada luka yang parah akibat kejadian ini.

Setelah kejadian ini terjadi, kedua siswa tersebut dibawa ke samping oleh wali kelas dimana siswa B diminta untuk meminta maaf kepada siswa A.

Namun, B menolak untuk meminta maaf kepada A dan kemudian mengirimkan pesan ancaman yang berbunyi, “jangan buat ini lebih besar kesepakatan daripada itu. Beri tahu guru bahwa Anda menerima permintaan maaf dari saya. "

Baca Juga: V BTS Sering Menangis saat Masih Trainee, Ini Alasannya

Setelah pihak sekolah mengetahui kejadian ini, penyelidikan dibuka terkait kekerasan di sekolah dan pelakunya, siswa B dipindahkan ke ruang kelas yang berbeda.

Namun karena ukuran sekolah yang kecil, korban dan pelaku masih sering bertemu satu sama lain.

Lebih lanjut dilaporkan bahwa siswa A sebelumnya pernah diintimidasi oleh siswa B sebelum insiden asam.

Baca Juga: Gong Yoo Ungkap Penampilan IU yang Bikin Nangis

Keluarga korban meminta agar B dipindahkan ke sekolah lain, namun permintaan tersebut ditolak. Seorang pejabat yang mewakili sekolah menengah menyatakan bahwa, “kami menyadari masalah pelaku dan kami juga memahami hati korban juga. Sayangnya, kami tidak bisa terlibat dan hanya bisa menerima keadaan yang diberikan,"***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler