Ia kemudian meminta pria tersebut mengibarkan bendera yang tinggi. Sementara itu, Mama Sakuni dan kawan-kawannya juga senang.
Akan tetapi, Karna kecewa dengan reaksi temannya dan meninggalkan tempat itu.
Raja, ratu, putri, dan Bhisma sangat sedih, mereka menangis tersedu-sedu.
Baca Juga: Naik KRL Jogja Solo dari Stasiun Maguwo, Cek Jadwal Keberangkatannya Berikut 29 Juni 2024
Bhisma pun membawa senjata yang terbakar kembali ke istana dan memutuskan untuk meninggalkannya di Sungai Gangga.
Dia mendatangi ibunya dan sambil meletakkan senjata satu per satu. Ia masih teringat wajah Pandawa saat masih anak-anak dan dewasa.
Dia merasa sangat sedih. Sesaat kemudian, Vidur datang dan mereka berdua saling berbagi kesedihan.
Setelah itu, Bhisma mengungkapkan bahwa dia berharap Pandawa akan menjadi penyelamat takhta, namun kini semua harapannya telah hancur.
Vidur pun mencoba menghiburnya. Bahkan, Bhisma ingin menghukum Duryodhana atas tindakannya.