CERPEN: Ketika Cinta Bersemi di Pesantren

- 12 Oktober 2020, 14:30 WIB
Ilustrasi pasangan muslim
Ilustrasi pasangan muslim /Hijabi Life

KABAR JOGLOSEMAR - Malam itu Athifa tengah melamun memandangi HPnya. Athifa sedang memikirkan seseorang yaitu salah satu santri di pondok pesantren ini. Entah kenapa belakangan ini ia jadi sering memikirkan santri itu.

Tiba-tiba ia mendapat pesan dari nomor seseorang yang tidak ia kenal. 

“Ini nomornya siapa ya?“ balas Athifa. 

“Maaf kalau saya mengganggu. Ini nomor saya, Daffa Adzriel” jawab pengirim pesan itu.

“Subhanallah mimpi apa aku, tiba-tiba saja orang yang sedang aku pikirkan mengirim pesan kepadaku” gumamnya dalam hati. 

“Ok mas kalau begitu saya save ya” jawab Athifa singkat.

“Iya, silahkan“ jawabnya.

Kemudian setelah beberapa hari berlalu, Athifa dan Daffa mulai akrab. Meskipun mereka jarang bicara secara langsung, tapi mereka selalu chatingan hampir setiap malam.

Baca Juga: 2 Bulan Setelah Meninggal, Rumah Goo Hara Ternyata Dibobol Maling

Suatu malam, Daffa memberanikan diri untuk memulai percakapan dengan Athifa melalui chat.

“Assalamu’alaikum, maaf kalau sebelumnya apakah saya mengganggu Anda?“ tanya Daffa pada Athifa.

“Waalaikumusalam tidak mengganggu kok. Ada apa yah? Kok tumben Anda chat saya“ tanya Athifa.

“Begini saya mau ngomong satu hal penting dengan kamu” katanya. Daffa sudah mulai berani menggunakan kata saya dan kamu melalui chat itu. 

“Iya Mas Daffa mau bicara apa?“ Athifa bertanya lagi.

“Emm.., saya mau jujur kalau sebenarnya saya punya rasa sama Athifa. Maka dari itu saya mau tanya apakah Athifa juga punya rasa yang sama dengan saya?“ tanya Daffa. 

“Maaf mas saya juga mau jujur kalau selama ini saya sering memikirkan Mas Daffa dan mungkin saya juga sudah mulai punya rasa dengan Mas Daffa. Maaf ya Mas saya diam-diam menyebut nama Mas Daffa di setiap doaku” jelas Athifa. 

“Kalau begitu apakah kamu mau kalau kita ini taaruf saja daripada saling diam-diam begini terus?“ tanya Daffa dengan sedikit ragu. 

“Emm tapi apakah Mas Daffa benar-benar serius dengan saya? Karena saya tidak mau kalau saya sampai tersakiti lagi seperti dulu” ungkap Athifa. 

“Iya saya benar-benar serius dengan ini dan insyaallah saya tidak akan pernah menyakiti hatimu Fa” jawab Daffa.

“Jadi bagaimana apakah kamu mau kalau kita taaruf?“ tanya Daffa lagi dengan penuh harapan. 

“Emm kalau memang Mas Daffa serius ya sudah kita jalani saja dulu semua ini” jawab Athifa dengan hati begitu berbunga-bunga. 

Baca Juga: Aktris Kim Sae Ron Putuskan Berhenti Berperan dalam Drama Dear.M yang Dibintangi Jaehyun NCT

Mulai malam itu kisah cinta mereka berdua pun dimulai dengan indahnya. Janji untuk saling menjaga dan mencintai sampai mau memisahkan mereka pun diikrarkan oleh keduanya.

Hari demi hari mereka jalani dengan penuh cinta, walaupun mereka jarang berbicara secara langsung. Sampai suatu hari Daffa melihat kerumunan di aula bawah, kemudian ia menghampiri temannya Mannaf. 

“Mannaf itu kenapa kok hampir semua santri berkerumun di sana?“ tanya Daffa kepada Mannaf.

“Emm kamu belum tahu ya apa yang terjadi dengan Athifa?“ Mannaf balik bertanya. 

“Apa Naf? Apa yang terjadi dengan Athifa?“ tanya Daffa penasaran.

“Athifa barusan mengalami kecelakaan parah Fa, dia kritis dirumah sakit dan sekarang para pengaruh ingin menjenguk keadaannya“ kata Mannaf. 

Daffa yang terkejut langsung berangkat menuju ke rumah sakit dengan Mannaf. Daffa melihat Atifah terbaring lemah di UGD, dibantu dengan alat pernafasan seadanya.

Daffa mencoba menerobos masuk ke ruangan rawat,namun dokter, suster, dan para pengasuh menghalanginya. 

Tidak lama berselang, dokter pun keluar dari ruangan UGD. Dokter itu memberitahu bahwa Athifa  perlu donor darah karena ia mengalami pendarahan hebat. 

Mendengar hal itu, Daffa meminta dokter untuk mengetes golongan darahnya. Ternyata golongan darahnya sama dengan golongan darah Athifa. Daffa  langsung mempersilahkan dokter untuk mengambil darahnya.

Baca Juga: Wow! MV TWICE Fancy Telah Ditonton 350 Juta Orang di YouTube

Setelah beberapa hari berlalu, akhirnya Athifa sudah diperbolehkan pulang. Kemudian Daffa bergegas pergi ke rumah sakit untuk menjemputnya. 

Di perjalanan menjemput Athifa, Daffa ditanyai oleh Abah Umar. “Apakah kamu punya rasa dengan Atifah kalau kamu memang punya jujurlah pada Abah?“ tanya Abah Umar padanya.

“Iya Abah, saya memang mempunyai rasa dengan Athifa. Maaf saya sudah lancang karena berani menyukai salah satu santri Abah“ jawabnya.

”Tidak apa semua itu wajar. Kalau kamu memang benar-benar serius sama Athifa, Abah akan jodohkan kamu dengannya” jelas Abah Umar. 

“Terimakasih Abah“ ucapnya seraya meneteskan air mata. 

Dalam hati Daffa bertanya, "Apakah ini jawaban dari semua doaku yang selama ini kau pinta di sepertiga malamku ya Allah?" *** (Wahyuni)

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah