Network
KABAR JOGLOSEMAR – Yena APRIL baru-baru ini membantah pernyataan mantan member APRIL, Hyunjoo yang menyebut bahwa ia dibully selama tiga tahun berkarir bersama APRIL.
Menambahkan kisah dari adiknya, Hyunjoo baru-baru ini berbicara melalui Instagram bahwa ia memang dibully di APRIL sejak awal debut hingga keluar.
Bahkan, ia menyebut agensi bahkan tidak peduli dengan pembullyan tersebut. Ia juga diminta keluar dengan alasan yang telah dibuat untuknya, yakni alasan karir akting.
Baca Juga: Jozeph Paul, Pria yang Mengaku Nabi ke-26 Kini Diburu Polisi
Baca Juga: Wamenang Dukung Polisi Usut Jozeph Paul yang Ngaku Nabi ke-26
Rekan sesama member, Yena langsung membantah tudingan tersebut dengan unggahan di Instagram.
Berkebalikan dengan Hyunjoo, ia menyebut justru Hyunjoo yang terkesan menarik diri dan bersikap seolah-olah adalah korban bully.
“Tapi sejujurnya aku merasa member yang dimaksud akan selalu berusaha menjaga jarak dari kami. Dia selalu menganggap dirinya korban, ketika semua orang menghadapi kesulitan yang sama. Dia terus menuding kami, menyebut kami pengganggu, bahkan dalam situasi yang terjadi secara tak terduga,” ungkap Yena dikutip Kabar Joglosemar.com dari laman Koreaboo.
Baca Juga: Berstatus Jomblo, Amanda Manopo Diramal Bakal Dapat Jodoh Ganteng Berkulit Putih
Oleh karena itu, para member lainnya juga tidak lagi berusaha memahami Hyunjoo karena ia selalu menarik diri.
Lebih lanjut, Yena juga menjelaskan bahwa tidak hanya Hyunjoo yang merasa sedih dan sulit ketika masa-masa itu.
“Tapi kamilah yang harus menghadapi kecemasan dan ketakutan karena tidak tahu apa yang akan terjadi pada kami. Mungkin kami gagal merawat sesama anggota yang rentan secara fisik dan mental. Tapi untuk itu sepenuhnya menjadi milik kita, saya pikir itu sangat kejam,” lanjutnya.
Baca Juga: Ramal Pria yang Bakal Jadi Pacar Amanda Manopo, Denny Darko : Orang Ini Enggak Kayak Billy Syahputra
Yena juga menjelaskan bahwa ia dan para member lainnya sangat merasa tersakiti karena dituduh sebagai pembully padahal mereka tidak pernah melakukannya.
“Saya takut menjadi penindas dari orang yang belum pernah saya bully. Saya takut bagaimana semua orang yakin bahwa kami melakukan hal-hal yang tidak kami lakukan,” pungkasnya.***
