Network
KABAR JOGLOSEMAR – Perusahaan bernama The Topps Company baru-baru ini menjadi kecaman netizen karena telah meluncurkan gambar stiker Garbage Pail Kids bertema BTS.
Bagi yang belum tahu, stiker tersebut aslinya dibuat pada tahun 1985 sebagai sebuah parodi dari Cabbage Patch Kids.
Garbage Pail Kids itu sendiri biasanya berisi orang-orang yang tengah mengalami kesialan atau takdir yang kurang menyenangkan.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 15 Resmi Dibuka Siang Ini Pukul 12.00 WIB, Segera Login www.prakerja.go.id
Belum lama ini, BTS gagal memenangkan Piala Grammy di nominasi Best Pop Duo/Group Performance untuk lagu Dynamite.
Garbage Pail Kids yang dirilis oleh Topps Company itu menggambarkan tentang BTS. Wajah para member BTS tampak sedih karena dipukuli oleh seseorang yang membawa Piala Grammy Awards.
Sementara itu, Grammy Awards diplesetkan menjadi Shammy Awards yang berasal dari kata Shame yang berarti malu.
Baca Juga: Kabar Baik! Kemenkop UKM Lanjutkan BLT UMKM 2021, Simak Syarat dan Ketentuannya
Tak hanya BTS, Topps Company juga meluncurkan gambar stiker untuk artis Hollywood lainnya sepeti Billy Eilish, Harry Styles, dan masih banyak lagi.
Mengetahui hal ini, para penggemar BTS (ARMY) dan bahkan non penggemar, merasa keberatan dengan hal tersebut.
“Bisakah Anda menjelaskan mengapa Anda memilih untuk mengilustrasikan BTS seperti ini? Artis lain yang Anda sertakan tidak memiliki gambaran kekerasan dalam ilustrasi mereka. Mengapa ini menyala hijau?” cuit penggemar dikutip Kabar Joglosemar.com dari laman Koreaboo.
Baca Juga: Selain BTS, Ini 10 Artis Korea yang Alami Diskriminasi dan Diperlakukan Rasis
Selain terkesan merendahkan BTS, gambar kartu stiker tersebut juga muncul di tengah-tengah isu rasisme dan kampanye Stop Asian Hate yang tengah memanas.
Salah satu alasan mengapa rasisme terhadap orang-orang Asia di Barat (Amerika Serikat dan Eropa) memanas adalah karena adanya pandemic COVID-19 yang berasal dari China ini.
Para penggemar menilai adanya gambar stiker BTS Garbage Pail Kids tersebut akan memperparah rasisme yang sudah terjadi.
Baca Juga: Ini Alasan Centro Ambarukmo Plaza Jogja Tutup Setelah Beroperasi 15 Tahun
“Hal ini tidak hanya tidak sensitif, tetapi semakin memicu kebencian & kekerasan terhadap komunitas Asia. Ini tidak bisa ditoleransi,” tambah netizen yang lain.***
