KABAR JOGLOSEMAR - Tagar #BoycottSM sempat masuk dalam trending Twitter pada Selasa,10 November 2020 malam.
Hal ini muncul usai SM Entertainment memberikan pernyataan soal potensi akan bekerja sama dengan sebuah perusahaan di China, iFlytek.
Baca Juga: Viral Boikot SM di Twitter, Ada Apa?
Hal yang dipermasalahkan adalah perusahaan yang iFlytek yang diduga telah menindas Umat Muslim Uighur di China.
Rupanya, tagar ini muncul tidak hanya semata-mata karena masalah kerja sama ini, tapi juga ada masalah lain yang jadi tanda tanya di kalangan fans.
Beredar foto terkait bagaimana pembagian profit perusahaan dengan artis. Ada sejumlah agensi ternama dalam foto tersebut.
Mulai dari SM Entertainment, YG Entertainment, JYP Entertainment, BIG HIT, PLEDIS, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Ternyata Member BTS Punya Kebiasaan Unik saat Tidur, Dengkuran RM hingga Kaos Jungkook
Fans menyoroti bagaimana pembagian profit perusahaan dan artis untuk agensi SM Entertainment.
Fans menilai pembagian profit antara perusahaan dengan idol tidak adil. Pasalnya selisih persentasenya sangat jauh.
"#BoycottSM SOO YANG MENJELASKAN KENAPA EXO TIDAK PERNAH MENDAPATKAN PROMOSI DI LUAR NEGERI, MEREKA MEREKA KELOMPOK TERCINTAI SEBAGAI PRODUK BUKAN ARTIS, mohon perlakukan EXO LEBIH BAIK" tulis akun @mandap_jm.
"jadi kamu memberi tahu saya bahwa sm untung TERBANYAK dari upaya penggemar kami sehingga mereka mampu bermain dengan ai -great #BoycottSM" tulis akun @shinywol.
"Kalian lihat bedanya? sm masih tetap sebagai perusahaan dengan pembagian keuntungan paling tidak adil di industrinya. Beberapa idola kaya tapi apakah kalian semua menyadari bahwa mereka akan menjadi dan harus lebih kaya daripada mereka jika pembagiannya adil? SEPERTI APAKAH KAMU DAPATKAN POINT SAYA #BoycottSM" tulis akun @staniki_iland.
Baca Juga: Status Merapi Siaga, Komunitas Relawan Siap Hadapi Erupsi Merapi
Baca Juga: SM Entertainment Ungkap Potensi Kerja Sama dengan Sebuah Perusahaan di China, Fans Serukan Boikot SM
Belum ada tanggapan resmi dari SM Entertainment terkait dengan hal ini. Namun, ini bukan kali pertama SM Entertainment mendapat seruan diboikot.***