KABAR JOGLOSEMAR – Setelah mendapat banyak hujatan netizen sepulangnya dari Turki, Ashanty angkat bicara utuk memberikan pembelaan.
Tak sedikit masyarakat yang menghujani media sosial Ashanty dengan komentar pedas bahwa nantinya tindakan Ashanty ini dapat menyebabkan PPKM kembali diberlakukan hingga menambah kesulitan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Lewat Instagramnya, Ashanty pun memberikan tanggapannya. Beberapa komentar warganet ada yang di screenshot dan dibalas langsung oleh Ashanty di Insta Storynya.
Baca Juga: Viral Kim Seon Ho dan Han Soo Hee Kepergok di Surabaya, Syuting untuk Brand Kosmetik
Ketika disebut sebagai beban negara, Ashanty pun tidak terima dan memberikan pembelaan.
“Beban negara kalau sy di wisma atlit. Ini sy di RS isolasi dan tanggungan sendiri,” kata Ashanty dikutip Kabar Joglosemar.com dari akun Instagram@lambeturah_official pada Sabtu, 8 Januari 2022.
Ashanty juga menegaskan bahwa keperluannya bersama keluarga di Turki bukan semata-mata liburan namun juga pertemuan keluarga besar yang sudah lama tidak bertemu, yakni Keluarga Halilintar.
Baca Juga: Viral Kim Seon Ho dan Han Soo Hee Kepergok di Surabaya, Syuting untuk Brand Kosmetik
“Kami bukan sekedar jalan2, tapi kami ada pertemuan keluarga besar, setelah bertahun2 ngga ketemu,” lanjut Ashanty.
Ketika disebut mencari simpati karena terkesan melebih-lebihkan Covid-19 yang diderita, Ashanty juga kembali meluruskan.
“Bosen? Gengsi? Hehe makasih ya. Yg cari simpati siapa? Sy ngga post nanti dikira ngga isolasi, berita semakin kemana2. Posting untuk meluruskan lebih tepatnya,” pungkasnya.
Baca Juga: Minecraft Pocket Edition V1.18.2.03 GRATIS Android, Cek LINK Download Ini
Ashanty yang bersama keluarganya baru pulang dari liburan ke Turki rupanya dinyatakan positif sepulangnya ke Jakarta.
Kemenkes pun sudah mengonfirmasi bahwa Ashanty positif. Kabarnya, istri Anang Hermansyah tersebut positif Covid-19 varian omnicron.
Sejak itulah Ashanty menjadi bulan-bulanan bully dari masyarakat. Banyak yang menyayangkan Ashanty sekeluarga yang berlibur di Turki di masa pandemic dan berakhir membahayakan keselamatan rakyat Indonesia dengan dibawanya virus varian baru.***