6 Tanaman Hias yang Beracun, Ada Alocasia hingga Kuping Gajah

- 19 Oktober 2020, 10:07 WIB
Peace Lily, salah satu tanaman hias yang beracun
Peace Lily, salah satu tanaman hias yang beracun /Cara Cormack

KABAR JOGLOSEMAR - Selama masa pandemi, kegiatan merawat tanaman hias kian digandrungi. Selain membuat manis tampilan sudut rumah, tanaman hias juga bisa memberikan nuansa segar pada hunian.

Namun dari deretan tanaman hias yang memiliki bentuk, warna daun yang unik serta bunga yang indah, ada beberapa yang memiliki kandungan bahan kimia yang beracun. Beberapa diantaranya bahkan bisa menyebabkan keracunan.

Dilansir KabarJoglosemar.com dari The Spruce, ada beberapa tanaman hias yang bisa sebabkan keracunan. Berikut ini 6 tanaman hias yang perlu diwaspadai.

Baca Juga: Tahap Mencangkok Aglonema dengan Tepat, Pasti Berhasil Dilakukan oleh Pemula

1. Sri rejeki
Diffenbachia atau yang kerap disebut sri rejeki sangat beraneka ragam dengan pola hijau dan putih di seluruh daunnya yang besar. Ada beberapa kultivar berbeda dari diffenbachia, termasuk D. picta ("Camilla") dan D. amoena ("Tropic Snow"), dan keduanya tidak terlalu sulit.

Tanaman yang kuat ini dapat tumbuh subur hanya dengan perawatan minimalis.

Terlepas dari kelebihannya, tanaman ini beracun jika dimakan. Bahan ini menyebabkan iritasi dan bengkak di sekitar mulut hewan peliharaan jika tertelan, disertai dengan muntah dan rasa sakit yang hebat, karena mengandung kristal kecil yang disebut kalsium oksalat.

2. Alocasia
Alocasia adalah tumbuhan yang sangat beracun. Daunnya mengandung kristal oksalat yang tidak larut.

Jika manusia atau hewan peliharaan mengunyah atau menggigit daunnya, kristal tersebut akan terlepas yang dapat menyebabkan pembengkakan dan iritasi pada mulut dan saluran pencernaan.

Baca Juga: 4 Penyebab Daun Alocasia Menguning, Salah Satunya karena Hama Tanaman Hias

Sangat jarang, akan terjadi pembengkakan ekstrim pada saluran nafas bagian atas, sehingga sulit untuk bernafas. Jauhkan tanaman dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan dan hubungi pengawas racun, dokter Anda, atau dokter hewan jika seseorang atau hewan menelan daun tanaman.

3. Lidah mertua
Lidah Mertua ternyata mengandung racun. Tanaman hias ini memiliki kadar racun yang tidak begitu tinggi. Namun bila dimakan jumlah yang banyak dapat berakibat serius. Efek samping yang ditimbulkan tanaman hias beracun ini adalah muntah-muntah dan diare.

4. Kuping gajah
Semua bagian tanaman keladi kuping gajah beracun. Berhati-hatilah saat Anda memiliki keladi di sekitar anak-anak atau hewan peliharaan.

Menelan daunnya bisa menyebabkan bengkak, sakit mata, diare, dan muntah pada manusia.

Hewan peliharaan, termasuk anjing, kucing, dan kuda, dapat menderita nyeri dan pembengkakan pada mulut, lidah, dan bibir, air liur yang berlebihan, kesulitan menelan dan muntah.

Baca Juga: Alocasia Black Velvet, Warnanya Hitam Pekat Seperti Bludru, Termasuk 13 Jenis Alocasia Eksotik

5. Lidah buaya
Lidah buaya, yang memiliki banyak kegunaan obat yang positif, secara paradoks bisa menjadi sangat beracun jika hewan peliharaan Anda memakannya. Ekstrak dari lidah buaya biasanya digunakan untuk melawan iritasi atau menyembuhkan jaringan yang terluka.

Sukulen kecil ini, dengan daunnya yang bergerigi dan baunya yang khas, juga menjadi tanaman hias yang bagus. Sifat penyembuhan lidah buaya diimbangi dengan bahayanya yang tidak menguntungkan — hewan peliharaan yang mengonsumsi lidah buaya mengalami sakit perut dan muntah.

6. Peace lily
Tanaman peace lily memang sangat indah dengan daun hijaunya dan juga bunganya berwarna putih mencolok. Jika Anda memiliki tanaman 8ni, jauhkan dari anak-anak dan hewan peliharaan.

Meski tidak mematikan, mereka dapat mengiritasi perut atau menyebabkan mengeluarkan air liur yang berlebihan jika tertelan. Seperti anggota famili Araceae lainnya, tanaman ini mengandung kristal kalsium oksalat yang tidak dapat larut, yang dapat mengganggu kadar kalsium darah dan menyebabkan gagal ginjal. ****

Editor: Galih Wijaya

Sumber: The Spruce


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah