Dislipidemia tidak bergejala sehingga memang perlu tes darah untuk memastikannya. Masalah ini muncul saat LDL (low-density lipoprotein) sangat tinggi, lebih dari dari 190 mg/ml.
LDL dikenal sebagai kolesterol jahat. LDL yang melebihi batas dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Jika dibiarkan dapat memicu stroke, jantung koroner, hipertensi, dan penyakit yang berkaitan dengan arteri perifer.
“Jangan berharap melihat dari tampilan fisik, tetapi harus melalui pemeriksaan darah. Pemeriksaan ini harus diluruskan. Masyarakat sering melihat periksa kolesterolnya dari jari seperti periksa gula darah. Jangan menunggu perubahan fisik untuk mendeteksi dislipidemia,” jelas dokter Tri Juli. ***