Perbedaan Ungkapan Subhanallah atau Masyaallah yang Perlu Dipahami

- 23 Juni 2021, 21:45 WIB
Ilustrasi seseorang sedang membaca alquran
Ilustrasi seseorang sedang membaca alquran /Pixabay.com/darwisalwan

KABAR JOGLOSEMAR- Dzikir tentunya tak asing dari telinga umat muslim, dzikir secara bahasa artinya mengingat. Namun secara istilah dzikir adalah kegiatan untuk menyebut asma Allah SWT.

Berdzikir paling sering disebut adalah kalimat subhanallah dan masyaallah, ucapan dzikir sangat dianjurkan selepas menunaikan sholat.

Baca Juga: Resmi, Sholat Idul Adha Ditiadakan di Daerah Zona Merah atau Oranye, Cek Isi Edarannya

Namun juga dapat diucapkan setiap sebelum terbitnya fajar dan sebelum tenggelamnya matahari. Sesuai dalam Surah Taha ayat 130, Allah berfirman yang artinya:

"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang telah mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam."(Q.S 20:130)

Namun, seringkali terjadi perdebatan mana pengucapan yang benar antara subhanallah dan masyaallah. Karena itu mari kita bahas satu per satu.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Selalu Mesra, Roy Kiyoshi: 'Saya Mencium Aroma Tidak Sedap'

Subhanallah

Subhanallah merupakan kalimat yang paling sering diucapkan saat berdzikir, arti kalimat tersebut adalah Maha Suci Allah.

Selain diucapkan ketika berdzikir Subhanallah juga sering diucapkan ketika melihat sebuah peristiwa yang tidak menyenangkan.

Padahal arti Subhanallah mempunyai arti yang baik, namun bukan berarti hanya untuk digunakan ketika melihat sesuatu yang buruk, contohnya peristiwa alam.

Subhanallah juga dapat diucapkan ketika melihat sesuatu yang baik, contohnya Subhanallah (Maha Suci Allah) pemandangan yang sangat indah. Tidak ada kesalahan pengartian dan sesuai dengan konteks.

Baca Juga: Dalam 5 Hari Terakhir Kasus Positif COVID-19 di DIY Tembus 600 Orang per Hari

Dalam surah Al-Isra ayat 1 Allah berfirman:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Artinya: “Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.

Terlihat dari ayat tersebut membuktikan bahwa Subhanallah bukan hanya untuk sesuatu yang buruk, melainkan juga dapat diucapkan ketika melihat sesuatu yang baik.

Baca Juga: Soal Stok Oksigen Rumah Sakit di Jateng, Ganjar Pranowo: Tak Boleh Diam dan Menunggu

Masyaallah

Secara harfiah arti Masyaallah adalah ‘ini yang diinginkan Allah, ini yang dikehendaki Allah’. Kalimat ini sering diucapkan ketika melihat sesuatu yang baik.

Lantas ketika melihat yang buruk apakah masyaallah dapat diiucapkan? Jawabannya iya, sesuai arti dari Masyaallah sendiri ‘ini yang dikehendaki Allah’.

Apapun yang dikehendaki Allah itu semua baik untuk kita. Namun dilihat dari mata manusia menganggap ada suatu yang buruk. Ketika melihat sesuatu yang baik maupun yang buruk kalimat Masyallah dapat digunakan.

Baca Juga: Hari Ini Kasus Positif COVID-19 di DIY Mendekati Angka 700 Orang

Contohnya, Masyaallah malang sekali nasibnya. Jadi kesimpulannya, kalimat Subhanallah dan Masyaallah dapat digunakan saat melihat, mendengan, atau mengetahui sesuatu yang baik maupun yang buruk.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x