KABAR JOGLOSEMAR – Salah satu cara untuk melunasi utang puasa adalah dengan cara membayar fidhyah atau tebusan.
Namun, ternyata tidak semua orang boleh membayar fidhyah untuk melunasi utang puasa.
Fidhyah atau tebusan dibayarkan oleh seseorang yang tidak menjalankan puasa Ramadhan, dan tidak mampu untuk melunasinya di hari lain karena sakit sehingga tidak kuat berpuasa.
Baca Juga: Wajib Tahu! Ini Hal-hal yang Harus Diperhatikan Agar Lolos Seleksi Kartu Prakerja Gelombang 15
Fidhyah juga dibayarkan untuk orang yang tidak berpuasa karena sudah tua atau lemah, wanita hamil dan menyusui, dan orang yang menunda kewajiban mengqadha’ puasa Ramadhan hingga tiba Ramadhan berikutnya (menurut beberapa ulama).
Adapun, pembayaran fidhyah tersebut dapat dilakukan pada hari itu juga ketika sedang tidak berpuasa atau boleh ditunda hingga hari terakhir Ramadhan.
Namun, tidak boleh membayar fidhyah sebelum bulan Ramadhan tiba. Bila pada Ramadhan yang akan tiba dipastikan tidak dapat berpuasa misalnya karena sakit, maka tetap tidak boleh lebih dulu membayar fidhyah.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 19 Maret: Gawat, Reyna Bakal Bocorkan Kalau Nino Mantan Suami Mamanya?
Mekanismenya adalah memberi makan 1 orang kurang mampu atau miskin untuk mengganti 1 hari puasa.