Simak Ketentuan Prosesi Rabu Abu 2021 Hingga Aturan Pantang Selama Masa Prapaskah

- 11 Februari 2021, 19:23 WIB
Ilustrasi Rabu Abu
Ilustrasi Rabu Abu /Pixabay/GiniGeo_Photography

KABAR JOGLOSEMAR - Semenjak pandemi COVID-19 melanda berbagai negara di dunia, aktivitas peribadatan pun turut mengalami perubahan. Hal ini juga berlaku pada prosesi Rabu Abu 2021.

Berkaitan dengan adanya pandemi COVID-19, Tahta Suci Vatikan melalui Kongregasi Ibadah Ilahi mengeluarkan aturan khusus bagi Imam dan umat Katolik.

Baca Juga: ShopeePay Super Online Deals Hadir Meriahkan Momen Imlek di Rumah

Biasanya abu dari daun palma yang dibakar akan diusapkan di dahi umat Katolik. Namun, Rabu Abu 2021 kali tak seperti biasanya.

Pembagian abu pada Rabu Abu nanti akan berubah. Bukan diusapkan tapi akan ditaburkan pada dahi dan menerapkan protokol jaga jarak.

Imam yang bertugas juga menggunakan masker serta face shield. Demikian juga umat yang hadir juga harus menggunakan masker serta menjaga jarak.

Sebelum abu dibagikan, Imam akan memberkati dan memercikinya dengan air suci. Imam akan mengatakan kepada umat yang hadir.

"Bertobatlah dan percayalah pada Injil" atau "Ingatlah bahwa engkau adalah abu dan untuk itu engkau akan kembali menjadi abu.”

Baca Juga: Punya KKS, Ini Cara Dapatkan Kartu Sembako Rp200 Ribu Hingga Akhir Tahun

Sehingga saat penerimaan abu, Imam atau petugas tidak akan menyentuh langsung dahi umat yang hadir saat misa offline.

Penerimaan abu di di dahi pada Rabu Abu merupakan tanda dimulainya masa prapaskah dan akan berakhir saat Hari Raya Paskah. Masa Prapaskah merupakan masa persiapan menyambut Hari Raya Paskah.

Dalam masa Prapaskah atau Aksi Puasa Pembangunan (APP), umat Katolik diharapkan melakukan permenungan pertobatan.

Lebih banyak meluangkan waktu untuk merenung, berdoa, menjalankan ibadat baik offline maupun online, serta peduli pada sesama.

Umat Katolik dari remaja hingga orang tua wajib melakukan puasa pada Rabu Abu dan Jumat Agung, 2 April 2021.

Setiap hari Jumat melaksanakan pantang. Puasa dan pantang bukan hanya sekedar tidak makan dan tidak minum.

Umat Katolik diajak untuk lebih mengolah batin serta hendak melakukan pertobatan.

Baca Juga: Cek di Sini, Begini Tahapan Pencairan BST Rp300 Ribu dari Kemensos yang Disalurkan Tiap Bulan

Ketentuan Pantang dan Puasa dalam Agama Katolik:

  1. Puasa dalam agama Katolik artinya makan kenyang satu kali sehari
  2. Pantang yang dimaksud, setiap orang memilih dan menentukan sendiri hal-hal yang mau dikurangi. Biasanya dari hal-hal yang paling sering dilakukan atau disukai. Misalnya, pantang makan daging, pantang garam, pantang rokok, pantang jajan, pantang bermain HP, dan lainnya.
  3. Pantang diwajibkan semua yang sudah berumur 14 tahun ke atas.
  4. Puasa wajib dilakukan bagi orang dewasa yang sudah genap berusia 18 tahun hingga usia 60 tahun

 

Masa Prapaskah dimulai pada Rabu, 17 Februari 2021 hingga Sabtu, 3 April 2021. Perayaan Paskah merupakan salah satu hari raya dalam kalender liturgi umat Katolik.

Saat Hari Raya Paskah, umat Katolik  merayakan kebangkitan Yesus Kristus dari kematian sebagai simbol penebusan dosa-dosa manusia sekaligus inti iman Katolik. ***

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x