Catatan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal: Keutamaan Sholat Tahajud Pada Bulan Ramadhan

17 April 2022, 10:55 WIB
Ilustrasi sholat tahajud /pixabay/rudolf_ranger

 

 

KABAR JOGLOSEMAR – Bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk melakukan berbagai amal ibadah. Salah satunya adalah sholat tahajud.

Kata tahajud berasal dari kata "hujud" yang artinya tidur. Menurut Al-Biqa'i yang dikutip dalam tafsir Al-Misbah karya M.Quraish Shihab bahwa tahajud merupakan meninggalkan tidur untuk menunaikan sholat.

Keutamaan dalam melaksanakan sholat tahajud juga tercantum dalam Al-Qur'an. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 79:

Baca Juga: Reaksi Jin BTS Saat Tahu Penerjemah Telat Merespons

Wa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka 'asā ay yab'aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdā

Artinya: "Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra:79).

Pelaksanaan sholat tahajud dapat dilakukan selepas waktu isya hingga sebelum waktu subuh.

Baca Juga: Surat Al Hujurat Ayat 12: Larangan Ghibah Dan Mencari-Cari Kesalahan Orang Lain

Dikutip dari Seputar Tangsel dalam artikel yang berjudul “Keutamaan Sholat Tahajud di Bulan Ramadhan, Ini Catatan Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal

Berikut ini adalah beberapa catatan penting yang ditulis Ustadz Abduh Tuasikal, untuk amal ibadah sholat tahajud. 

Pertama, waktu utama sholat tahajud adalah di akhir malam.

Baca Juga: Pembagian Hasil Usaha Berdasarkan Jenis Pemberi Modal

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Rabb kami -Tabaroka wa Ta’ala- akan turun setiap malamnya ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir.

Kedua, sholat tahajud dapat dikerjakan ketika kondisi sulit.

Nabi menyarankan agar umatnya bermunajat pada Allah di akhir malam ketika kondisi begitu sulit. 

Ali bin Abi Tholib pernah menceritakan:

Baca Juga: Bisnis Plan: Pengertian, Isi, Cara Membuat Bisnis Plan

“Kami pernah memperhatikan pada malam Badar dan ketika itu semua orang pada terlelap tidur kecuali Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam. Beliau melaksanakan shalat di bawah pohon. Beliau memanjatkan do’a pada Allah hingga waktu Subuh."

Dalam riwayat lain disebutkan:

“Rosul melaksanakan shalat sambil menangis hingga waktu subuh.”

Ketiga, jumlah raka’at sholat tahajud yang disunnahkan

Jumlah raka’at sholat tahajud yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 11 atau 13 raka’at.

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan! Pendaftaran Mudik Gratis Tahap Kedua Segera Dibuka 18 April 2022

Dan inilah yang menjadi pilihan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Aisyah mengatakan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah shalat malam di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 raka’at. Beliau melakukan shalat empat raka’at, maka jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat empat raka’at lagi dan jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan shalat tiga raka’at.” 

Kemudian, Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan:

“Tidak ada khilaf di antara kaum muslimin bahwa shalat malam tidak ada batasan raka’atnya. Shalat malam adalah shalat nafilah (shalat sunnah) dan termasuk amalan kebaikan. Seseorang boleh semaunya mengerjakan dengan jumlah raka’at yang sedikit atau pun banyak.”***(Rahma Widhiasari/Seputar Tangsel)

 

Editor: Michael L W

Tags

Terkini

Terpopuler