5 Keutamaan Puasa Tarwiyah dan Arafah, Amalan Sebelum Hari Raya Idul Adha

16 Juli 2021, 13:15 WIB
Ilustrasi jelang Idul Adha /Inilah 8 Twibbon paling dicari untuk membuat bingkai foto Selamat Hari Raya Idul Adha 2021 atau Leba/Pixabay.com/chiplanay/

KABAR JOGLOSEMAR - Jelang memasuki hari-hari pertama bulan Dzulhijjah, terdapat amalan-amalan yang dianjurkan bagi umat muslim di bulan tersebut, seperti puasa tarwiyah dan puasa arafah.

Puasa tarwiyah merupakan puasa yang dilaksanakan pada hari Arafah, yaitu hari kedelapan pada bulan Dzulhijjah.

Baca Juga: Idul Adha di Tengah PPKM Darurat, Simak Petunjuk Sholat Id

Sementara itu, hari kesembilan pada bulan Dzulhijjah adalah waktunya pelaksanaan puasa arafah. Kedua puasa sunnah ini sangat dianjurkan bagi umat muslim yang tidak menunaikan haji.

Puasa sunah yang dilakukan sebelum Idul Adha di bulan Dzulhijjah ini dijanjikan mendapat sejumlah pahala dan keutamaan.

Ada satu hadits riwayat Abu Daud yang menjelaskan:
"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis."

Pernyataan tersebut diperkuat dalam hadits riwayat Ibnu Abbas, Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Tidak ada hari yang amal sholeh, lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah)."

Baca Juga: 7 Adab Berkurban saat Idul Adha yang Wajib Diketahui Umat Muslim

Inilah 5 keutamaan puasa arafah dan tarwiyah:

1. Pahala Puasa Selama 1 tahun

Keutamaan yang ketiga adalah akan mendapatkan pahala yang sama besarnya dengan mendirikan ibadah puasa selama satu tahun penuh.

"Barangsiapa berpuasa 10 hari, maka untuk setiap harinya seperti sebulan. Dan untuk puasa pada hari Tarwiyah seperti puasa setahun, sedangkan untuk puasa hari Arafah seperti puasa dua tahun," (HR. Ali Al-Muairi, At-Thibbi, Abu Sholeh, dan Ibnu Abbas).

2. Menghapus dosa yang lalu

Keutamaan lainnya adalah menghapus dosa yang lalu.

Suatu waktu, Rasulullah SAW ditanya oleh para sahabatnya terkait puasa hari Arafah.

Kemudian Rasulullah SAW menjawab dengan sangat singkat, namun maknanya mudah dipahami.
Rasulullah SAW bersabda:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyuro (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR Muslim).

Kemudian, dalam suatu riwayat hadits yang lain Rasulullah SAW bersabda:

"Aku berharap kepada Allah agar puasa hari Arafah dapat menghapuskan (dosa) setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya," (HR. Muslim)

Baca Juga: Cara Mengolah Daging Hewan Kurban Agar Tetap Berkualitas

3. Menjalankan Kebiasaan Rasulullah

Seperti yang kita ketahui bahwa barangsiapa yang menjalankan semua kebiasaan Rasulullah SAW maka akan dicintai oleh Allah, ketika Allah sudah cinta kepada kita maka ia akan lancarkan segala jenis urusan kita.

4. Amalan yang dicintai Allah SWT

Disebutkan dalam salah satu hadits riwayat Bukhari dari Ibnu Abbas seperti dikutip dari Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Al Ghazali, Rasulullah SAW bersabda:
"Tiada hari di mana amal sholeh, lebih dicintai Allah selain hari-hari yang sepuluh ini (10 hari pertama bulan Dzulhijjah).' Sesungguhnya berpuasa satu hari di dalamnya membandingi puasa satu tahun. Melakukan sholat malam di dalamnya membandingi sholat malam pada malam Lailatul Qadar. Salah seorang sahabat bertanya 'Apakah lebih baik daripada jihad fii sabiilillaah?' Beliau (Rasulullah) bersabda, 'Iya. Lebih baik daripada jihad fi sabilillah, kecuali seseorang yang keluar berjihad dengan harta dan jiwa raganya kemudian dia tidak pernah kembali lagi (mati syahid).'" (HR. Bukhari)

Baca Juga: 5 Jenis Kambing Terbaik di Indonesia Untuk Kurban Idul Adha

5. Dijauhkan dari Siksa Api Neraka

Keutamaan puasa Tarwiyah adalah akan dijauhkan dari siksa api neraka, Allah berkata bahwa barangsiapa hambanya yang dapat menahan nafsu baik itu nafsu makan maupun nafsu minum maka akan dijauhkan dari siksa api neraka.***

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler