8 Adab Bertamu, Umat Islam Wajib Tahu

27 Juni 2021, 20:53 WIB
Ilustrasi adab bertamu /Pixabay/PhotoMIX-Company

KABAR JOGLOSEMAR - Bertamu merupakan hal yang umum di masyarakat luas, dengan bertamu hubungan kedua orang akan semakin erat.

Seorang muslim hendak memuliakan tamunya, karenanya merupakan salah satu mengimani rukun iman. Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ اْلأخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ

Baca Juga: Kasus Covid Semakin Menggila, dr. Tirta: Gak Akan Hilang dan Hanya Bisa Dikontrol

“Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari).

Derajat seorang tamu dalam islam sangatlah tinggi, hal tersebut sudah terbukti dalam hadis diatas. Namun sebagai tamu tak boleh senonoh dalam bertamu ada aturan-aturan yang tertera.

Berikut adab bertamu yang perlu diketahui:

1. Tidak mengintip isi rumah

Mengintip merupakan hal yang amat tidak sopan, begitupula dalam bertamu jika ada seorang tamu yang mengintip isi rumah, kemudian pemilik rumah mencongkel matanya ia tidak akan mendapat dosa. Hal tersebut sesuai dalam suatu hadit dari Imam Bukhori sebagai berikut:

“Andaikan ada orang melihatmu di rumah tanpa izin, engkau melemparnya dengan batu kecil lalu kamu cungkil matanya, maka tidak ada dosa bagimu.” (HR. Bukhari Kitabul Isti’dzan)

Baca Juga: Update Kasus Sopir Pajero Vs Pengemudi Truk Kontainer: TNI Turun Tangan Buru Pelaku

2. Mengetuk pintu dengan cara baik

Mengetuk pintu sebaiknya dengan pelan, hal tersebut agar pemilik rumah tidak kaget juga menghargai. Para sahabat ketika bertamu, mengetuk pintu menggunakan kuku saja. Ketuklah pintu tiga kali saja.

“Dari Abu Musa Al-Asy’ary RA, dia berkata: Rasulullah bersabda, ‘Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!’” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Setelah mengetuk pintu hendaknya menghadap belakanng

Tidak mengahadap pintu setelah mengetuk ini bertujuan agar aib yang berada dalam rumah pemilik tidak sengaja terlihat. Ini juga untuk menghormati si tuan rumah.

Dalam sebuah hadis berkata,

“Adalah Rasulullah SAW jika mendatangi suatu pintu dan akan meminta izin, beliau tidak menghadap ke arah pintu. Akan tetapi beliau berada di sebelah kiri, atau kanannya. Jika diizinkan beliau baru masuk, jika tidak beliau pun kembali.” (HR Bukhari).

Baca Juga: Viral Video Flashmob Asian Games 2018 Lagu Meraih Bintang Via Vallen, Netizen Kangen Masa Sebelum Corona

4. Menjawab dengan jelas apabila ditanya

Hal ini ketika tuan rumah bertanya ‘Siapa?’ Hendaknya dijawab dengaan jelas supaya tidak terjadi salah paham.

Aku mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka aku mengetuk pintu, lalu beliau bertanya, ‘Siapa?’ Maka Aku menjawab, ‘Saya.’ Lalu beliau bertanya, ‘Saya, saya?’ Sepertinya beliau tidak suka.”(HR. Bukhari dan Muslim).

5. Apabila diperintahkan untuk pulang maka segeralah pulang

Allah SWT berfirman:

يَاأََيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا لاَ تَدْخُـلُوْا بُيُـوْتَ النَّبِي ِّإِلاَّ أَنْ يُؤْذَنَ لَكُمْ إِلَى طَـعَامٍ غَيْرَ نَاظِـرِيْنَ إِنهُ وَلِكنْ إِذَا دُعِيْتُمْ فَادْخُلُوْا فَإِذَا طَعِمْتُمْ فَانْتَشِـرُوْا وَلاَ مُسْتَئْنِسِيْنَ لِحَدِيْثٍ إَنَّ ذلِكُمْ كَانَ يُؤْذِى النَّبِيَّ فَيَسْتَحِي مِنْكُمْ وَاللهُ لاَ يَسْتَحِي مِنَ اْلحَقِّ

“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah-rumah Nabi kecuali bila kamu diizinkan untuk makan dengan tidak menunggu-nunggu waktu masak makanannya! Namun, jika kamu diundang, masuklah! Dan bila kamu selesai makan, keluarlah kamu tanpa memperpanjang percakapan! Sesungguhnya yang demikian itu akan mengganggu Nabi. Lalu, Nabi malu kepadamu untuk menyuruh kamu keluar. Dan Allah tidak malu menerangkan yang benar.” (Qs. Al Azab: 53).

Baca Juga: Ada Suga BTS, Ini 8 Idol Kpop yang Alami Gangguan Kecemasan  

6. Berjabat tangan

“Dari al-Bara’ bin ‘Azib RA, dia berkata, Rasulullah bersabda, ‘Tidaklah dua orang muslim saling bertemu kemudian berjabat tangan, kecuali akan diampuni (dosa-dosa) mereka berdua sebelum mereka berpisah.‘ ” (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Untuk lawan jenis cukup bersalaman tanpa menyentuh.

7. Mendoakan tuan rumah

أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ, وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ اْلأَبْرَارَ,وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ اْلمَلاَئِكَةُ

“Orang-orang yang puasa telah berbuka di samping kalian. Orang-orang yang baik telah memakan makanan kalian. semoga malaikat mendoakan kalian semuanya.” (HR Abu Daud, dishahihkan oleh Al Albani).

اَللّهُـمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي, وَاْسقِ مَنْ سَقَانِي

 “Ya Allah berikanlah makanan kepada orang telah yang memberikan makanan kepadaku dan berikanlah minuman kepada orang yang telah memberiku minuman.” (HR. Muslim).

Baca Juga: Biodata, Agama, dan Profil Lengkap Evelina Winatama, Pemeran Baru dalam Sinetron Ikatan Cinta

8. Menjaga pandangan

Ketika bertamu alangkah baiknya menjaga pandangan, tidak melirik ke sudut-sudut rumah. Hal tersebut agar aib pemilik rumah tidak terlihat juga menjaga perasaan tuan rumah.

Ketika hendak pamit pulang, tak lupa pamit dahulu berterima kasih dan mendoakannya.***

 

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Tags

Terkini

Terpopuler