Diet Mediteranian 'Hijau' Ternyata Lebih Sehat dari pada Tradisional

26 Desember 2020, 21:55 WIB
Ilustrasi diet mediteranian /Pixabay/RitaE

KABAR JOGLOSEMAR - Mendapatkan tubuh ideal menjadi impian bagi setiap wanita di dunia ini. Berbagai diet rela dijalankan agar para wanita mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.

Ada berbagai macam jenis diet di dunia ini. Salah satunya adalah diet Mediteranian. Diet ini jadi salah satu jenis yang cukup populer.

Baca Juga: Jadi Lebih Singkat, CDC Merevisi Aturan Karantina untuk Kasus Corona

Dikutip KabarJoglosemar.com dari Health Link, diet mediteranian hijau dinilai lebih sehat dari pada diet tradisional mediteranian.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengkonsumsi protein lebih banyak dan minim mengkonsumsi daging merah dan unggas mengalami peningkatan manfaat kardiovaskular dan metabolisme.

Penelitian menunjukkan bahwa pembatasan asupan daging lebih lanjut dengan meningkatkan konsumsi makanan nabati mampu memberikan manfaat untuk keadaan kardiometabolik.

Hal ini mampu mengurangi risiko kardiovaskular di luar efek menguntungkan yang diketahui dari diet tradisional Mediterania.

Baca Juga: Ini 3 Khasiat Konsumsi Pare Selain Menurunkan Kadar Gula Darah

Setelah 6 bulan, diet mediteranian hijau ternyata menunjukkan manfaat yang berarti bagi kesehatan.

Mereka yang menjalani diet mediteranian mengalami kehilangan berat badan. Namun ada perbedaan antara diet tradisional mediteranian dengan diet mediteranian hijau.

Mereka yang menjalani diet mediteranian hijau mengalami penurunan berat badan hingga 6,2 kilogram. Sedangkan kelompok diet Mediterania tradisional kehilangan 5,4 kilogram, dan kelompok diet sehat kehilangan 1,5 kilogram.

Mereka yang menjalani diet mediteranian hijau juga mengalami penurunan terbesar dalam kolesterol LDL (lemak jahat) dengan penurunan hampir 4 persen.

Baca Juga: Cara Ampuh Mengatasi Jerawat Secara Alami, Cukup Pakai Wortel

Peserta yang mengikuti diet berbasis Mediterania juga menuai manfaat kesehatan tambahan yang mencakup penurunan tekanan darah diastolik, resistensi insulin, dan penanda penting peradangan, protein C-reaktif, yang memiliki peran penting dalam pengerasan arteri.***

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler