Jelajah Gedung Bioskop Zaman Kolonial di Yogyakarta yang Pernah Eksis Hingga Zaman Milenial

17 Mei 2021, 16:17 WIB
Bekas gedung Bioskop Soboharsono yang beralih fungsi menjadi Jogja Galery, di sudut timur laut Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta. /Tedy Kartyadi/Kabar Joglosemar
 

 

KABAR JOGLOSEMAR -- Sejak zaman kolonial keberadaan gedung bioskop di Kota Yogyakarta bisa dikatakan lumayan banyak untuk sebuah kota yang mempunyai luas 32,5 kilo meter persegi atau kurang lebih 1,02% dari luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dekade tahun 1980an pertumbuhan gedung bioskop mengalami kenaikan secara signifikan seiring dengan bertambahnya penduduk.

Nonton bioskop atau kekinian disebut nonton film merupakan satu-satunya hiburan bagi masyarakat maupun bagi yang pernah tinggal di Kota Yogyakarta.

Film menjadi hiburan andalan sebab hiburan maupun acara televisi masih sangat terbatas sekali.

Baca Juga: Amanda Manopo Mencoba Peruntungan Lewat Bisnis Skincare Mengandung Emas

Gedung bioskop pun bisa menjadi tempat yang monumental atau memiliki kenangan indah di masa lalu bagi orang yang pernah hidup di Jogja.

Segmen penonton dan film yang diputar pun beragam dari gedung bioskop yang berkelas dengan film-film primier (tayang perdana) hingga gedung kelas rakyat untuk kantong saku pas-pasan. Ada keunikannya dalam pemutaran film dua gedung bioskop sering berpatner memutar film yang sama.

Hal itu karena waktu itu teknologi mesin pemutar film (proyektor) masih analog dan film masih bentuk pita sileloid, baru asyik-asyiknya nonton film putus sehingga penayangan berhenti untuk proses penyambungan film. Sangat berbeda dengan teknologi kekinian yang serba digital baik dalam alat pemutarnya maupun tata suaranya.

Baca Juga: 6 Fanwar Kpop Terbesar Dalam Sejarah, Ada EXO-L dan SONE

Hampir seluruh gedung bioskop zaman dulu benar-benar menjadi kenangan. Kekinian selain dirobohkan beralih fungsi ada yang menjadi hotel, pusat perbelanjaan dan tempat parkir kendaraan, kalau adapun yang dipertahankan karena bangunannya merupakan Cagar Budaya.

Dan inilah nama-nama gedung bioskop yang pernah berdiri sejak zaman kolonial, hingga tahun 2000an sebagai obat rindu suasana Jogja.

1. Gedung Bioskop Permata dan Gedung Bioskop Indra

Gedung Bioskop Permata berlokasi di Jalan Gajah Mada, Kemantren Pakualaman, Yogyakarta. Pada zaman kolonial bioskop ini bernama Bioskop Luxor yang kemudian berganti nama menjadi Bioskop Permata.

Bekas gedung Bioskop Permata sebagai bangunan Cagar Budaya. Tedy Kartyadi/Kabar Joglosemar

Bekas bangunannya saat ini masih dipertahankan karena tergolong Bangunan Cagar Budaya. Bioskop Permata.

Baca Juga: Paus Fransiskus Minta Serangan Israel ke Gaza Dihentikan

Gedung yang kini berubah fungsi sebagai tempat pagelaran seni, zaman eksisnya dalam pemutaran film sering berpatner dengan Gedung Bioskop Indra, yang berlokasi di Jalan Margo Mulyo (d/h Jalan Jendral Ahmad Yani), Kemantren Gondomanan, Yogyakarta.

Tepatnya di seberang Pasar Bringharjo Yogyakarta. Bekas bangunan Bioskop Indra dibongkar dan telah dibangun gedung baru yang menurut rencana untuk sentra Pedagang Kaki Lima (PKL) Malioboro.

2. Gedung Bioskop Ratih dan Gedung Bioskop Rahayu

Bioskop Ratih terletak di Jalan Margo Utomo (d/h Jalan Pangeran Mangkubumi) Yogyakarta berdekatan dengan Kantor Penerbitan Koran tertua di Jogja.

Bioskop Ratih termasuk gedung bioskop yang berdiri sejak zaman kolonial  dan dalam perkembangannya pernah dibagi dua, terdiri dari Ratih 1 dan Ratih 2 yang letak keduanya berdampingan.

Baca Juga: Cara Cek Nomor KTP untuk Bansos Rp300 Ribu, di Laman cekbansos.kemensos.go.id

Sementara Bioskop Rahayu terletak di Jalan Urip Sumoharjo Yogyakarta atau juga sering disebut Jalan Solo. Bekas bangunannya saat ini digunakan sebagai tempat parkir dan pusat kuliner lesehan.

3. Bioskop Soboharsono dan Bioskop Yogya Theater

Bioskop Soboharsono terletak di Jalan Pekapalan Yogyakarta atau tepatnya di sudut timur laut Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta. Arsitektur bangunan bioskop masih terlihat jelas karena konstruksi bangunan asli masih dipertahankan.

Komplek Shoping Center, Bioskop Yogya Theater dan Senopati Theater kini menjadi destinasi wisata Taman Pintar Kota Yogyakarta. Tedy Kartyadi/Kabar Joglosemar

Bekas bangunannya saat ini telah direnovasi dan menjadi bangunan Jogja Gallery, sebagai tempat expo kerajinan dan barang-barang seni karya seniman Jogja khususnya.

Sementara gedung Bioskop Yogya Theater, berlokasi di Jalan P. Senopati, Yogyakarta. Dibangun era tahun 1970an, merupakan bagian dari gedung Shoping Center pusat perbelanjaan satu-satunya di Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Hari Terakhir Larangan Mudik, Simak Kembali Aturan Perjalanan di Masa Pandemi

Dibangun di bekas lapangan sepak bola dan terminal bis, yang kemudian dipindah menjadi satu di Taman Hiburan Rakyat (THR), Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta.

Gedung bioskop Yogya Theater adalah gedung bioskop pertama yang dibangun secara moderen, dari interior gedung, alat pendingin udara yang memadai, tata suara dan tata lampu yang sangat jauh berbeda dengan gedung-gedung lama zaman kolonial.

Yogya Theater juga sebagai tonggak awal sejarah perkembangan dan pembangunan belasan gedung bioskop di Kota Yogyakarta.

Baca Juga: Wanita yang Mengamuk Diputar Balik Petugas Saat Hendak ke Anyer Minta Maaf

Salah satu hasil perkembangannya, adalah Bioskop Serbaguna yang kemudian berganti atau naik kelas menjadi Senopati Theater, gedungnya berdempetan dengan Yogya Theater.

Seiring dengan munculnya pusat-pusat perbelanjaan moderen dan gedung-gedung bioskop yang lebih bagus, komplek Shoping Center dengan dua gedung bioskopnya terdampak dan meredup hingga tutup. Kini tempat itu oleh Pemerintah Kota Yogyakarta disulap menjadi destinasi wisata Taman Pintar.***

 

 
Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler