Pada 16 Mei 1817 perlawanan rakyat Maluku yang dipimpin oleh Pattimura berhasil merebut benteng Duurstede di Saparua. Setelah itu perlawanan Pattimura meluas ke Ambon, Pulau Seram dan tempat-tempat lainnya.
Setelah Belanda berulang kali kalah melawan pasukan Pattimura, Belanda akhirnya meminta bantuan pasukan dari Jakarta. Keadaan menjadi berbalik. Belanda semakin kuat sementara rakyat Maluku semakin terdesak.
Akhirnya Pattimura tertangkap Belanda. Pada tanggal 16 Desember 1817 Pattimura menjalani hukuman mati di tiang gantung di depan benteng Victoria.
Atas kegigihannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia.
Kita dapat mempelajari sikap-sikap kepahlawanan yang rela berkorban demi untuk mempertahankan tanah airnya, mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
Gagah berani dalam melawan penjajahan serta memiliki tekad yang kuat dan tidak gentar dalam mengusir penjajah.
Atas kegigihannya dalam memperjuangkan kemerdekaan Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai pahlawan perjuangan kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia.
Kita dapat mempelajari sikap-sikap kepahlawanan yang rela berkorban demi untuk mempertahankan tanah airnya, mementingkan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
Gagah berani dalam melawan penjajahan serta memiliki tekad yang kuat dan tidak gentar dalam mengusir penjajah.
Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 4 SD, Sikap Apa Saja yang Perlu Diteladani dari Perjuangan Sultan Hasanuddin?