Network
KABAR JOGLOSEMAR - Simak kunci jawaban dan penjelasan tentang sikap Pattimura saat melawan penjajah.
Siswa kelas 4 SD diminta untuk membaca teks tentang Pahlawan Nasional dari Maluku, Kapitan Pattimura.
Kemudian, siswa menjawab pertanyaan ‘Apakah Sikap Kapitan Pattimura Mencerminkan Nilai Nilai Sila Ke Lima Pancasila’
Siswa kelas 4 SD MI belajar tentang sikap kepahlawanan Pattimura, salah satu pahlawan nasional yang memiliki peran penting dalam perjuangan kemerdekaan.
Ada bacaan tentang Pattimura kemudian siswa diminta untuk menjawab ‘Apakah Sikap Kapitan Pattimura Mencerminkan Nilai Nilai Sila Ke Lima Pancasila’
Pattimura adalah pahlawan yang berasal dari Maluku. Untuk bisa mengetahui nilai sila kelima dalam sikap Pattimura simak uraian berikut.
Baca Juga: Kenapa Pattimura Berjuang Melawan Penjajah Belanda? Kunci Jawaban Kelas 4 SD MI
Penjelasan dan contoh kunci jawaban dipandu oleh Sri Budiarti, S.Pd., alumnus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
PEMBAHASAN MATERI
Kapitan Pattimura atau Thomas Matulessy lahir di pulau Saparua, Maluku, 8 Juni 1783.
Thomas Matulessy Meninggal di Ambon, Maluku 16 desember 1817 pada usia 34 tahun
Ia dikenal dengan nama Kapitan Pattimura atau Pattimura.
Beliau merupakan Pahlawan Nasional Indonesia dari Maluku.
Pattimura merupakan tokoh yang memimpin rakyat Maluku melawan kekejaman Belanda yang menguasai perdagangan rempah-rempah di seluruh kepulauan Maluku
Rakyat diharuskan menjual hasil pertaniannya dengan sangat murah bahkan harus menyerahkan beberapa bahan pangan kepada Belanda.
Rakyat Maluku akhirnya bangkit mengangkat senjata di bawah kepemimpinan Kapitan Pattimura.
Sebagai panglima perang Kapitan Pattimura mengatur strategi perang bersama para pembantunya.
Sebagai pemimpin ia berhasil mengkoordinir raja raja dan patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan.
Memimpin rakyat, mengatur pendidikan, menyediakan pangan, serta membangun benteng-benteng pertahanan.
Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan Kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi ,dan Jawa.
Di Saparua ia dipilih oleh rakyat untuk memimpin perlawanan. Untuk itu ia pun dinobatkan bergelar kapitan Pattimura.
Pada 16 Mei 1817 perlawanan rakyat Maluku yang dipimpin oleh Pattimura berhasil merebut benteng Duurstede di Saparua,. Setelah itu perlawanan Pattimura meluas ke Ambon, Seram, dan tempat-tempat lainnya.
Setelah Belanda berulang kali kalah melawan pasukan Pattimura , Belanda akhirnya meminta bantuan pasukan dari Jakarta.
Keadaan menjadi berbalik. Belanda semakin kuat sementara rakyat Maluku semakin terdesak. Akhirnya Pattimura tertangkap Belanda.
Pada tanggal 16 desember 1817 Pattimura menjalani hukuman mati di tiang gantung di depan benteng Victoria.
Kapitan Pattimura sungguh menginspirasi kita semua untuk selalu bersikap adil pada siapa saja dalam hal ini untuk rakyatnya.
Kapitan Pattimura tidak rela rakyatnya menerima ketidakadilan karena rempah rempah dijual dengan harga sangat murah.
Ia pun berjuang dan melawan hingga titik darah penghabisan tidak hanya untuk dirinya sendiri tapi juga tanah air.
Baca Juga: Kunci Jawaban Kelas 4 SD, Sikap Apa Saja yang Perlu Diteladani dari Perjuangan Sultan Hasanuddin?
Keteladanan dari sikap Kapitan Pattimura adalah reka berkoban demi membela tanah air dan mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
KUNCI JAWABAN
Apakah Sikap Kapitan Pattimura Mencerminkan Nilai Nilai Sila Kelima Pancasila?
Jawab :
Sikap Kapitan Pattimura mencerminkan nilai-nilai sila kelima Pancasila. Hal itu benar adanya karena tampak saat Kapitan Patimura menginginkan keadilan untuk rakyatnya.
Ia tidak terima karena Belanda menguasai perdagangan rempah-rempah di seluruh Kepulauan Maluku yang merupakan tanah kelahirannya.
Demikian penjelasan dan kunci jawaban kelas 4 SD MI tentang sikap Kapitan Pattimura yang sesuai dengan nilai Pancasila.***
Disclaimer : jawaban alternatif diatas merupakan panduan orang tua untuk mengajari adik-adik dan membimbing untuk menjawab soal dengan benar. Adik-adik kelas 4 bisa mengeksplorasi jawaban versi mereka sendiri.
