Kemendikbudristek Dinilai Habis Akal Tangani Belajar Selama Pandemi, FSGI: Angka Putus Sekolah Bertambah

- 2 Mei 2021, 11:15 WIB
Ilustrasi belajar daring atau online
Ilustrasi belajar daring atau online /Pixabay/Kaboompics

KABAR JOGLOSEMAR - Sudah setahun lebih, pembelajaran di masa pandemi Covid-19 dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh secara online.

Rupanya hal itu masih dibilai belum cukup oleh Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI). Mereka menilai bahwa peogram yang dibuat belum menunjukkan hasil.

Bahkan FSGI menilai Kemendikbudristek seperti kehabisan akal dalam menanggulangi krisis di pendidikan.

Baca Juga: Unggah Video Kerumunan Orang Belanja Baju Lebaran di Tanah Abang, Addie MS: Ini Perang Dunia III

“Kemendikbudristek seperti kehabisan akal untuk menghadapi kendala belajar dari rumah (BDR) atau Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) selama masa pandemi COVID-19, meskipun serangkaian kebijakan telah dibuat, namun hingga April 2021 tampaknya belum menunjukkan hasil sebagaimana diharapkan," ungkap Sekjen FSGI Heru Purnomo pada Minggu, 2 Mei 2021 dikutip dari Antara.

"Justru angka putus sekolah bertambah dan peserta didik dari keluarga miskin nyaris tak terlayani karena ketiadaan alat daring,” kata dia.

Baca Juga: 6 Inspirasi Parsel Lebaran yang Simpel Namun Berkesan untuk Kerabat, Teman dan Kolega

Pihaknya menilai bahwa pembelajaran daring dengan bertumpu pada internet tidak efektif memngingat masih ada kesenjangan digital.

Pihaknya juga menyorot terkait bantuan kuota internet, gawai dan persoalan jaringan untuk belajar daring yang tidak dibarengi dengan pemerataan kebutuhan yang beragam.

Tak sampai di situ, FSGI juga menyorot rencana melakukan pembelajaran tatap muka serentak pada Juli 2021 di tengah pandemi COVID-19 yang belum mampu dikendalikan oleh pemerintah.

Halaman:

Editor: Galih Wijaya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x