KABAR JOGLOSEMAR - Isu praktik tak terpuji terkait seleksi penerimaan ASN PPPK makin merebak. Praktik tak terpuji itu berupa adanya percaloan dan permintaan uang pelicin bagi guru honorer untuk diangkat jadi ASN PPPK.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Iwan Syahril pun buka suara. Ia mengaku prihatin dengan adanya isu percaloan dan uang pelicin tersebut. Karena itu, ia meminta para guru honorer yang ikut seleksi ASN PPPK agar jangan mudah terbujuk dengan praktik calo dan uang pelicin tersebut.
"Saya mewakili Kemendikbud meminta para guru calon peserta seleksi ASN PPPK agar tidak terbujuk modus-modus penipuan semacam ini. Sebab hal ini justru akan merugikan calon peserta sendiri,” kata Iwan Syahrill Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud , dikutip Kabar Joglosemar dari laman kemdikbud.go.id, Senin 15 Maret 2021.
Baca Juga: Praktik Calo dan Uang Pelicin dalam Seleksi ASN PPPK, Dirjen GTK: Itu Tindakan Tak Terpuji
Iwan Syahril mengaku saat ini beredar informasi adanya praktik calo dan uang pelicin guna mempermudah kelulusan seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Terkait hal itu, Iwan Syahril yang mewakili Kemendikbud secara tegas mengatakan praktik tersebut melanggar hukum. Selain itu, praktik tersebut merupakan tindakan tidak terpuji dalam upaya pemerintah melaksanakan tata kelola seleksi ASN PPPK dengan jujur dan transparan.
Iwan Syahril mengatakan bahwa Mendikbud Nadiem A Makarim berkali-kali mengingatkan bahwa penerimaan guru honorer menjadi ASN PPPK harus melalui proses seleksi berdasarkan amanah undang-undang dan demi menjaga kualitas guru.
Dan bagi para guru honorer yang belum dinyatakan lulus seleksi tahun ini, jangan berkecil hati karena mereka tetap diberi kesempatan sampai 3 kali untuk mengikuti tes PPPK.
Selain itu, untuk mempersiapkan diri ikut seleksi, Ditjen GTK Kemendikbud sudah memperkenalkan Program Guru Belajar dan Berbagi--Seri Belajar Mandiri Calon Guru ASN PPPK.
Program ini dirancang sebagai solusi dalam meningkatkan kompetensi pedagogi dan profesional guru honorer yang hendak mengikuti seleks dengan mengedepankan konsep ruang kolaborasi dan komunitas pembelajaran.
Baca Juga: Heboh Kabar Dirinya Digeruduk Warga Fans Ikatan Cinta, Kades Pandak: Tidak Benar, Tapi...
Baca Juga: Kakak Kandung Amanda Manopo Unggah Kalimat Sindiran tentang Eksploitasi, Sindir Billy Syahputra?
Seri Belajar Mandiri ini bisa diakses secara daring dan bebas biaya melalui laman https://gurubelajardanberbagi. kemdikbud.go.id. “Kami meminta para guru honorer dan lulusan pendidikan profesi guru agar memanfaatkan program pembelajaran yang ada di Seri Belajar Mandiri. Hal ini sebagai usaha penguatan kapasitas pribadi sebelum mengikuti tes seleksi ASN PPPK. Mari kita membuktikan integritas diri melalui seleksi yang adil, bersih dan demokratis,” ajak Iwan Syahril.
Terkait adanya praktik calo seleksi ASN PPPK, Iwan Syahril mengaku segera berberkoordinasi dengan pihak terkait dalam menginvestigasi lebih lanjut dan menindak oknum yang terbukti melakukan praktik tak terpuji tersebut.
Ia pun meminta masyarakat yang tahu tahu adanya informasi terkait praktik calo dan uang pelicin dalam seleksi ASN PPPK tersebut aga segera melapor melalui Layanan Informasi dan Pengaduan Kemendikbut melalui laman resmi Unit Layanan Terpadu (ULT) Kemendikbud, yaitu ult.kemdikbud.go.id atau https://kemdikbud.lapor.go.id.***