Informasi Penting pada Teks Sultan Ageng Tirtayasa, Catat di Buku Tulismu! Kunci Jawaban Kelas 4 SD

12 November 2021, 08:34 WIB
Ilustrasi jawaban kelas 4 SD, Informasi penting pada teks Sultan Ageng Tirtayasa /unsplash/@Michał Parzuchowski

 

 

KABAR JOGLOSEMAR - Siswa kelas 4 SD diminta untuk membaca teks tentang Sultan Ageng Tirtayasa kemudian mencatat informasi penting di buku tulis.

Siswa dapat membaca teks dengan teliti dan menandai apa saja informasi penting untuk nantinya ditulis.

Teks Sultan Ageng Tirtayasa ini disadur dari buku Sultan Ageng Tirtayasa: Musuh Besar Kompeni Belanda yang ditulis oleh Uka Tjandrasasmita.

Baca Juga: Temukan Persamaan dan Perbedaan Teks Nonfiksi Bahasa Indonesia Kelas 4 SD MI, Kunci Jawaban

Sebagai panduan, untuk bisa menemukan informasi penting kemudian mencatatnya, Kabar Joglosemar bekerja sama dengan Sri Budiarti, S.Pd., alumnus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).

Berikut adalah teks mengenai Sultan Ageng Tirtayasa:

Sultan Ageng Tirtayasa adalah sultan Banten ke-6 yang berhasil membawa Kerajaan Banten menuju puncak kejayaannya.

Sultan Ageng Tirtayasa atau Pangeran Surya berkuasa antara tahun 1651-1683. Selama berkuasa, perannya tidak sebatas memajukan Kesultanan Banten.

Raja dari Banten yang gigih menentang VOC adalah Sultan Ageng Tirtayasa. Berkat kegigihannya dalam membela bangsa Indonesia, ia bahkan dicap sebagai musuh bebuyutan Belanda.

Asal-usul dan keturunan Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa adalah putra dari Sultan Abu Al-Ma'ali Ahmad (sultan Banten ke-5) dan Ratu Martakusuma yang lahir pada 1631.

Kakeknya bernama Sultan Abdulmafakhir Mahmud Abdulkadir atau dikenal sebagai Sultan Agung, sultan Banten ke-4 yang juga gigih memerangi Belanda.

Setelah ayahnya wafat pada 1650, Sultan Ageng Tirtayasa diangkat oleh kakeknya sebagai Sultan muda dengan gelar Pangeran Dipati.

Kemudian setelah kakeknya wafat pada 1651, ia resmi naik takhta menjadi raja Banten ke-6 dengan gelar Sultan Abdul Fattah Al-Mafaqih.

Sultan Ageng Tirtayasa memiliki 18 orang anak, dari istri-istrinya. Putranya yang terkenal adalah Sultan Abu Nashar Abdul Qahar atau Sultan Haji dan Pangeran Purabaya.

Menjelang akhir pemerintahannya, Sultan Ageng Tirtayasa berselisih dengan Sultan Haji hingga memaksanya meninggalkan takhta dan mundur ke dusun Tirtayasa yang terletak di Kabupaten Serang.

Nama Sultan Ageng Tirtayasa dikenal setelah dirinya mendirikan keraton baru di tempat tersebut.

Peran Sultan Ageng Tirtayasa untuk Kesultanan Banten

Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Banten terus mengalami kemajuan. Berikut ini beberapa hal yang dilakukannya untuk memajukan Kesultanan Banten:

1. Memajukan wilayah perdagangan Banten hingga ke bagian selatan Pulau Sumatera dan Kalimantan Banten dijadikan tempat perdagangan internasional yang mempertemukan pedagang lokal dengan pedagang Eropa

2. Memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam

3. Melakukan modernisasi bangunan keraton dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel

4. Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan dari kerajaan lain dan serangan pasukan Eropa

Baca Juga: Sebutkan Sifat-Sifat Dari Garis Gaya Magnet! Kunci Jawaban Kelas 6 Tema 5 Sub Tema 3

Perjuangan Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa adalah salah satu raja di nusantara yang gigih menentang pendudukan VOC di Indonesia.

Demi meneruskan perjuangan kakeknya, pada 1652 Sultan Ageng Tirtayasa mengirimkan tentaranya untuk menyerang VOC di Jakarta.

Sejak saat itu, pertempuran antara Banten dan Belanda terus terjadi. Karena Banten terus menerus melancarkan gerilya, Belanda berusaha membalas dengan memblokade pelabuhan-pelabuhan.

Namun, hal itu tidak menyurutkan semangat Sultan Ageng Tirtayasa untuk mengacaukan Belanda.

Pada 1655, VOC mengirim utusan ke Banten guna mendesak Sultan Ageng Tirtayasa untuk memperbarui perjanjian perdamaian 1645. Sultan Ageng Tirtayasa dengan berani menolak pembaruan perjanjian dan bertekad menentang Belanda.

Perlawanan Sultan Ageng Tirtayasa terhadap VOC dilakukan dengan cara melakukan sabotase dan perusakan kebun tebu serta pabrik-pabrik penggilingannya.

Tentara Banten juga membakar kampung-kampung yang digunakan sebagai sarang pertahanan Belanda.

Di samping itu, Kerajaan Banten juga berhasil menguasai sejumlah kapal VOC dan beberapa pos penting.

Sekitar sebelum tahun 1671, terjadi konflik di dalam istana dan Sultan Ageng Tirtayasa memilih untuk pindah kediaman di luar Banten.

Hal ini dilakukan untuk mencegah kudeta yang sewaktu-waktu bisa dilancarkan putra pertamanya, Sultan Haji.

Pada 1680, Sultan Ageng Tirtayasa kembali mengumumkan perang setelah terjadi penganiayaan terhadap para pedagang Banten oleh VOC.

Konflik dengan Sultan Haji

Semangat Sultan Ageng Tirtayasa untuk menentang VOC kurang disetujui oleh putranya, Sultan Haji.

Perselisihan di dalam istana ini dimanfaatkan VOC dengan melancarkan politik adu domba.

Siasat VOC pun berhasil, hingga Sultan Haji mau bekerjasama dengan Belanda demi meruntuhkan kekuasaan ayahnya.

Pada 1683, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjara di Batavia sehingga harus menyerahkan kekuasaannya kepada putranya.

Sultan Ageng Tirtayasa meninggal dunia dalam penjara pada 1692 dan kemudian dimakamkan di Komplek Pemakaman Raja-raja Banten.

Demikian cuplikan teks mengenai Sultan Ageng Tirtayasa, raja dari Kerajaan Banten yang gigih melawan penjajah Belanda.

Baca Juga: Persamaan dan Perbedaan Dua Teks Nonfiksi Berikut, Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD

Setelah membaca secara seksama maka kini siswa bisa catat informasi penting yang ada dalam teks tersebut.

Kurang lebih contoh informasi penting pada teks Sultan Ageng Tirtayasa adalah:

1. Sultan Ageng Tirtayasa adalah Sultan Banten ke-6 yang berkuasa antara tahun 1651-1683.

2. Sultan Ageng Tirtayasa adalah cucu dari Sultan Agung dari kerajaan Banten. Ia menjadi raja Banten ke-6 setelah ayah dan kakeknya meninggal dunia pada 1651 dan bergelar Sultan Abdul Fattah Al-Mafaqih.

Baca Juga: Kisi-kisi Kunci Jawaban Kelas 4 SD MI, Apakah Sikap Kapitan Pattimura Mencerminkan Nilai Nilai Sila Ke Lima?

3. Pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa, Kesultanan Banten berada pada puncak kejayaannya yaitu:

a. Memajukan wilayah perdagangan Banten hingga ke bagian selatan Pulau Sumatera dan Kalimantan

b. Banten dijadikan tempat perdagangan internasional yang mempertemukan pedagang lokal dengan pedagang Eropa

c. Memajukan pendidikan dan kebudayaan Islam

d. Melakukan modernisasi bangunan keraton dengan bantuan arsitektur Lucas Cardeel

e. Membangun armada laut untuk melindungi perdagangan dari kerajaan lain dan serangan pasukan Eropa

Baca Juga: Kunci Jawaban PPKN Kelas 4 SD MI, 4 Sikap Ir. Soekarno yang Mencerminkan Sila ke-5 Pancasila,

4. Sultan Ageng Tirtayasa gigih melawan Belanda dengan cara:

a. Mengirimkan pasukan untuk menyerang VOC di Jakarta

b. Menolak pembaruan perjanjian perdamaian 1645 yang merugikan rakyat

c. Melakukan sabotase dan perusakan kebun tebu serta pabrik-pabrik penggilingan milik VOC

d. Membakar kampung-kampung yang digunakan sebagai sarang pertahanan Belanda.

e. Kerajaan Banten juga berhasil menguasai sejumlah kapal VOC dan beberapa pos penting.

5. Putra Sultan Ageng Tirtayasa yang bernama Sultan Haji bekerjasama dengan Belanda yang melancarkan taktik politik adu domba.

Baca Juga: Kunci Jawaban PPKN Kelas 4 SD MI, 4 Sikap Ir. Soekarno yang Mencerminkan Sila ke-5 Pancasila,

6. Sultan Ageng Tirtayasa terpaksa mundur dari Kerajaan Banten dan pindah ke dusun Tirtayasa di kabupaten Serang dan mendirikan keraton baru di sana.

7. Pada 1683, Sultan Ageng Tirtayasa ditangkap dan dipenjara di Batavia, kekuasaannya diserahkan kepada putranya.

8. Sultan Ageng Tirtayasa meninggal dunia dalam penjara pada 1692 dan kemudian dimakamkan di Komplek Pemakaman Raja-raja Banten.

Demikian penjelasan singkat serta cara mencatat informasi penting dalam teks Sultan Ageng Tirtayasa, kunci jawaban siswa kelas 4 SD.***

 

 

Disclaimer: Uraian dan penjelasan tentang cara mencatat informasi penting ini adalah panduan dasar mengerjakan soal. Siswa dan orang tua dapat mengerjakan dengan cara berbeda. Jawaban di atas bersifat terbuka dan masih bisa dikembangkan.

Editor: Sunti Melati

Tags

Terkini

Terpopuler