Kemerdekaan Belajar Siswa Lewat Sanggar Anak Alam di Jogja

- 16 Agustus 2020, 12:47 WIB
Sekolah SALAM Jogja
Sekolah SALAM Jogja /Sunti Melati/Bangunan Sekolah sanggar anak alam (SALAM) yang berdiri di tengah area persawahan

Yudhis sebelumnya menjelaskan Salam merupakan Sekolah belajar masyarakat yang dinaungi payung Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) PKBM. Kemudian Yudhis bercerita Bagaimana akhirnya Ibu Wahya sapaan dari nama lengkap Sri Wahyaningsih selaku pendiri SALAM berproses mendirikan Sanggar Anak Alam ini.

Diawali pada 1988 di Desa Lawen, salah satu wilayah terpencil di Jawa Tengah, yang ketika itu Wahya dipercaya menjadi Ketua RT dengan sejumlah perubahan yang dilakukannya.

“Kalau periode Ketua RT sebelumnya mengisi rapat RT dengan arisan, Ibu Wahya mengganti dengan sesi diskusi masalah-masalah yang ada disekitar Desa Lawen. Kemudian dari hasil diskusi tersebut muncul dua masalah pokok yang cukup mendesak yaitu ekonomi dan pendidikan” tutur Yudhis.

Baca Juga: Harga Samsung Galaxy A Series Bulan Agustus 2020

Ketika itu Ibu Wahya mengupayakan solusi dari kedua masalah mendesak, ekonomi memunculkan koperasi dan pendidikan lebih pada kelompok belajar anak-anak serta remaja.

Kelompok belajar dilaksanakan setelah anak-anak pulang dari sekolah formal mereka, dimana kegiatannya adalah melakukan riset apa yang ada sekitar lingkungan mereka kemudian produknya adalah sebuah tulisan.

“Nah, disela-sela waktu anak-anak ini kemudian muncul juga tugas-tugas seperti pr dan lain sebagainya dari Sekolah formal mereka. Maka dari hal tersebut memunculkan data-data baru tentang wajah pendidikan di saat itu.” ujar Yudhis.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu 16 Agustus 2020, Leo Hubungan Cinta Berliku, Libra Awas Benci Jadi Cinta

Yudhis melanjutkan penjelasannya, ternyata saat itu dengan hadirnya tugas sekolah, anak-anak malah justru terbebani, kemudian materinya juga tidak kontekstual dengan kebutuhan anak tersebut.

“Artinya apa? Pendidikan ini, tidak lagi sejalan dengan prinsip-prinsip dasarnya. Kemudian di sisi lain pengalaman Ibu Wahya sendiri pada anaknya yang baru bisa dan ingin benar-benar sekolah di umur 10 Tahun, maka sebelumnya ketika itu dia belajar bersama ibunya di dapur, bersama petani di Sawah, ternyata ada keasikan dan memunculkan kekaguman saat anak tersebut mengetahui di tanaman kacang itu bisa tumbuh kacang dibawahnya yang akhirnya hal itu menakjubkan bagi si anak.” kata Yudhis kepada tim.

Halaman:

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x