Network
KABAR JOGLOSEMAR - Perjalanan Ir. Soekarno untuk memproklamasikan Indonesia tidaklah mudah. Ancaman penjajahan menghantui meski kala itu Jepang telah menyerah pada Sekutu, situasi yang genting membuat pemerintah harus berhati-hati dengan tiap langkah yang diambil.
Salah satu sosok yang memiliki peran penting dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia adalah Wikana. Sayangnya, sosok Wikana ini hampir dilupakan.
Wikana lahir di Sumedang, 18 Oktober 1914. Wikana merupakan salah satu pemuda yang ikut menculik Soekarno dan Hatta dalam peristiwa Rengasdengklok.
Baca Juga: HUT ke-75 RI, Sultan HB X: Masak 75 Tahun Masih Permasalahkan Nasionalisme
Dilansir KabarJoglosemar.com dari website resmi Kepustakaan Presiden-Presiden RI, koneksi Wikana dengan pihak Angkatan Laut Jepang membuat perumusan teks proklamasi bisa dilakukan di rumah Laksamana Maeda.
Selain itu, Wikana juga yang mempersiapkan berbagai keperluan untuk Pembacaan Proklamasi di rumah Ir. Soekarno. Bahkan Wikana yang berusaha berkomunikasi dengan tentara Jepang untuk tidak mengganggu Upacara Pembacaan Teks Proklamasi.
Dilansir KabarJoglosemar.com dari website resmiKepustakaan Presiden-Presiden RI, Wikana pernah menjabat sebagai Menteri Negara sebanyak empat kali. Walau begitu, jalan hidupnya tidak mudah dan cukup misterius.
Wikana berperan cukup besar dalam Partai Komunis Indonesia, bahkan diduga ikut terlibat dalam peristiwa Madiun 1948. Sayangnya, Wikana juga akhirnya ‘dibuang’ oleh PKI karena dianggap golongan tua karena tidak progresif.
Baca Juga: PKK Banyumas Bagikan 30 Ribu Masker saat HUT ke-75 RI
Sempat hidup menderita dan miskin, akhirnya pada tahun 1965 Wikana dibantu oleh Waperdam Chaerul Saleh untuk menjadi anggota MPRS.
