KABAR JOGLOSEMAR – Teks Proklamasi merupakan salah satu komponen penting dalam sejarah Kemerdekaan Indonesia.
Dengan teks Proklamasi tersebut Indonesia memproklamirkan bahwa Indonesia menjadi negara yang merdeka.
Teks Proklamasi tersebut dibacakan oleh Ir. Soekarno pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta. Sejak saat itu, Indonesia telah menjadi negara yang merdeka.
Momen kemerdekaan Indonesia tentunya menjadi momen yang bersejarah bagi masyarakat Indonesia.
Indonesia yang sebelumnya dijajah selama berabad-abad akhirnya bisa menjadi negara yang merdeka.
Hingga saat ini, momen kemerdekaan Indonesia selalu diperingati setiap tanggal 17 Agustus. Peringatan hari kemerdekaan Indonesia diharapkan bisa menumbuhkan rasa nasionalis bangsa Indonesia dan mengenang jasa-jasa para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Namun dibalik Teks Proklamasi yang dibacakan Ir. Soekarno tersebut, terdapat beberapa fakta menarik yang mungkin saja belum Anda ketahui.
Berikut fakta menarik dibalik teks proklamasi kemerdekaan Indonesia:
1. Diawali dengan penculikan
Sebelum terlaksananya proklamasi kemerdekaan Indonesia, Ir. Soekarno dan Bung Hatta diculik oleh sekelompok pemuda yang mendesak untuk proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dilakukan.
Baca Juga: GRATIS Link Nonton Online Big Mouth (2022) Sub Indonesia Semua Episode Pakai Cara Aman, KLIK DI SINI
Selain untuk mendesak agar segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan Indonesia, penculikan tersebut juga bertujuan untuk mengamankan keselamatan kedua tokoh penting Indonesia tersebut. Keduanya dibawa ke daerah Rengasdengklok.
2. Perundingan naskah proklamasi
Para tokoh kemerdekaan Indonesia merundingkan pelaksanaan proklamasi di rumah Laksamana Maeda pada 16 Agustus 1945. Rumah tersebut terletak di Jl. Imam Bonjol No. 1, Jakarta.
Tokoh-tokoh yang berkumpul antara lain Ahmad Subardjo. Sukarni, Sudiro, B.M. Diah, serta tentu saja Soekarno dan Hatta. Mereka berunding hingga pukul 04.00 pagi.
Setelah selesai, teks yang disepakati kemudian diketik oleh Sayuti Melik. Mereka juga merundingkan isi dari teks proklamasi.
3. Naskah proklamasi
Naskah proklamasi dibuat di atas kertas sobekan dari blocknote dengan lembaran bergaris-garis biru. Naskah proklamasi tersebut ditulis tangan oleh Ir. Soekarno.
Setelah naskah proklamasi selesai dibuat, naskah tersebut kemudian diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan sesuai kesepakatan bersama.
4. Mesin ketik
Mesin Ketik yang digunakan Sayuti Melik adalah mesin ketik buatan Jerman, yang dipinjam dari Kolonel Kandeler komandan Angkatan Laut Jerman (Kriegsmarine) yang berkantor di Gedung KPM (sekarang Pertamina) di Koningsplein (Medan Merdeka Timur).
Sayuti Melik meminjam mesin ketik lantaran saat itu di rumah Laksamana Tadashi Maeda hanya tersedia mesin ketik dengan huruf kanji.
5. Perubahan naskah proklamasi dalam teks proklamasi
Setelah Ir. Soekarno, Ahmad Soebardjo, dan Mohammad Hatta menyusun naskah proklamasi, terdapat beberapa perubahan sesuai kesepakatan bersama. Perubahan tersebut antara lain:
Baca Juga: Main Game Gratis Tanpa Ribet Download dan Instal Aplikasi, Klik Link Poki Games di Sini
Kata 'tempoh' diganti 'tempo', kata 'wakil-wakil bangsa Indonesia' diganti dengan 'Atas nama bangsa Indonesia', serta 'Djakarta, 17-8-05' menjadi 'Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05'.
6. Maksud tahun 05 dalam teks proklamasi
Dalam teks proklamasi versi tulisan tangan ataupun ketik pastinya ada tulisan tahun 05. Angka tahun 05 tersebut adalah kependekan dari tahun 2605. Sebab pada masa itu Indonesia masih menggunakan kalender Jepang.
7. Pelaksanaan pembacaan teks proklamasi
Para tokoh dan saksi-saksi dari rakyat Indonesia semuanya berkumpul di Rumah Bung Karno pada pukul 10 pagi. Kemudian Ir. Soekarno membacakan teks tersebut dengan melihat teks, lalu melanjutkannya dengan pidato singkat yang dilakukan tanpa membaca teks.
Baca Juga: GRATIS Streaming Pengabdi Setan 2 (2022) di Telegram? Ini Link Nonton yang Legal
8. Tempat pembacaan teks proklamasi
Dalam menentukan tempat pembacaan teks proklamasi terdapat perdebatan di kalangan tokoh. Sukarni memiliki pendapat bahwa sebaiknya teks dibacakan di Lapangan Ikada.
Namun, Soekarno punya pendapat yang berbeda dengan rekannya. Ia mengusulkan pembacaan dilakukan di rumah Soekarno sendiri, yakni di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56.
Setelah dilakukan diskusi, diputuskan bahwa tempat yang paling tepat adalah di rumah Soekarno. Pertimbangan yang digunakan adalah faktor keamanan, sehingga prosesinya jauh dari ancaman gangguan yang merusak rencana.
9. Suara rekaman teks proklamasi
Sebenarnya suara rekaman pembacaan teks proklamasi yang kita dengarkan sampai saat ini ternyata bukan rekaman asli yang diambil pada tanggal 17 Agustus 1945. Suara tersebut melainkan suara rekaman yang diambil dari studio RRI. Proses perekaman tersebut disarankan oleh pendiri RRI itu sendiri.
10. Ir. Soekarno sakit
Pada saat membacakan teks proklamasi, Ir. Soekarno dalam kondisi sakit terserang penyakit malaria dan suhu tubuhnya tinggi. Namun, Ir. Soekarno tetap bertekad untuk membacakan teks proklamasi bersama Mohammad Hatta.
Itulah beberapa fakta menarik dibalik teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. ***