Network
KABAR JOGLOSEMAR- Marcel Radhival atau Pesulap Merah belakangan ini tengah menjadi sorotan usai membongkar praktik perdukunan. Beberapa waktu lalu Marcel diundang Arie Untung untuk berbincang di podcast-nya.
Dalam podcast tersebut Marcel mengungkapkan bahwa dirinya mengetahui trik atau cara kerja dibalik aksi para pawang hujan yang sudah dipercaya oleh banyak kalangan untuk antisipasi cuaca saat menyelenggarakan acara besar.
Baca Juga: Tradisi Bubur Asyura di Bulan Muharram, Kenali Sejarah dan Makna Bubur Asyura
"Pawang hujan tuh sebenarnya 50:50 kan. 50 persen berhasil, 50 persen gagal. Sebenarnya gampang banget, untuk jadi pawang hujan di zaman sekarang gampang," kata Pesulap Merah.
"Sebenernya untuk jadi pawang hujan di zaman sekarang gampang. Sekarang Bang Arie nih, tanggal berapa butuh penghujan? Tanggal 10 nih. 'Oh iya bentar ya, saya cek jadwal dulu'," katanya.
"Sebenernya nggak ngecek jadwal. Buka Google, ramalan cuaca tanggal 10. Kalau hujan bilang aja 'Oh saya sudah ada jadwal'. Kalo nggak hujan, berarti ada kesempatan nggak hujan," sambungnya.
Marcel juga mengungkapkan jika ramalan cuaca gagal, para pawang hujan biasanya sudah menyiapkan alasan-alasan yang bisa diterima oleh orang sehingga dapat mempertahankan reputasinya dihadapan banyak orang.
"Walaupun ada kemungkinan gagal juga kan perkiraan cuaca.Tinggal siapin alasan-alasan ketika gagal doang," ujarnya.
Saat ditanya oleh Arie alasan yang biasa digunakan oleh pawang hujan, Ia menjawab dua alasan yang biasa digunakan oleh pawang hujan yang terbukti gagal mengendalikan cuaca. Pertama, adalah menggunakan dalil 'hujan kiriman' yang datang dari ‘acara sebelah’.
