Tradisi Bubur Asyura di Bulan Muharram, Kenali Sejarah dan Makna Bubur Asyura

- 8 Agustus 2022, 22:38 WIB
Ilustrasi ibadah muslim, puasa ayyamul bidh
Ilustrasi ibadah muslim, puasa ayyamul bidh /iqbalnuril/pixabay

 

KABAR JOGLOSEMAR – Bulan Muharram merupakan bulan yang istimewa bagi umat muslim.

Pada bulan Muharram, banyak tradisi yang dilakukan oleh masyarakat selain berpuasa Asyura. Setelah berpuasa Asyura, terdapat tradisi masyarakat berbuka puasa dengan bubur asyura.

Bubur asyura biasanya akan dibagi-bagikan di masjid dan masyarakat sekitar. Bubur asyura ini disajikan setiap tanggal 10 Muharram. Karena disajikan pada setiap 10 Muharram, bubur asyura menjadi sajian khas tahun baru Islam.

Baca Juga: Manager Ditangkap Atas Kasus Narkoba, BCL Dikabarkan Bakal Ikut Diperiksa

Masyarakat bersama-sama memasak bubur asyura yang nantinya akan dibagikan ke masjid dan warga sekitar.

Tradisi memasak bersama ini sudah menjadi tradisi di beberapa wilayah Indonesia.

Bukan hanya menjadi tradisi menyambut tahun baru Islam, bubur asyura juga memiliki makna tersendiri. Tradisi bubur asyura ini adalah suatu wujud pengungkapan rasa syukur atas keselamatan yang selama ini diberikan oleh Allah SwT.

Bubur asyura sudah ada sejak zaman Nabi Nuh. Saat itu, Nabi Nuh bersama dengan kaumnya yang beriman selamat dari banjir besar dengan menaiki perahu.

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x