Network
KABAR JOGLOSEMAR - Kasus baku tembak yang menewaskan Brigadir J masih berlanjut. Pasalnya banyak kejanggalan yang hingga saat ini belum terungkap.
Nama Brigjen Hendra Kurniawan kini menjadi perbincangan publik usai Namanya disebut oleh kuasa hukum keluarga Brigadir J, Johnson Panjaitan.
Baca Juga: Mengenal Tumor Testis, Penyakit yang Sedang Dialami Sebastien Haller
Jenderal polisi yang saat ini menjabat Karo Paminal Divisi Propam Polri bertugas untuk mengirimkan jenazah Brigadir J, tetapi sosok Brigjen Hendra disebut telah mengintimidasi, memberi tekanan untuk melarang membuka peti.
Hal ini membuat adanya perminyaan dari keluarga Brigadir Yosua agar mencopot Brigjen Hendra Kurniawan dari jabatannya, Karo Paminal Divisi Propam Polri seperti yang dialami Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
"Karo Paminal itu harus diganti karena dia bagian dari masalah dan bagian dari seluruh persoalan yang muncul karena dia yang melakukan pengiriman mayat dan melakukan tekanan kepada keluarga untuk membuka peti mayat," kata Johnson.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J mengatakan bahwa sikap Brigjen tidak sopan dengan pihak keluarga karena mengintimidasi dengan berbagai perintah yang tidak masuk akal. Ia menilai sikapnya tersebut tidak mencerminkan sikap Polri.
"Terkesan intimidasi keluarga alamarhum dan memojokkan keluarga sampai memerintah untuk tidak boleh memfoto, merekam, tidak boleh pegang handphone, masuk ke rumah tanpa izin, langsung menutup pintu," kata kuasa hukum.
Baca Juga: GRATIS Download Minecraft PE Terupdate Juli 2022, Klik Tautan Legal Ini
