Inilah Profil Sekolah SPI: Siswa dan Alumni SPI Membuat Petisi 'Save SPI'

- 13 Juli 2022, 14:43 WIB
Ilustrasi sekolah SPI
Ilustrasi sekolah SPI /Pikiran Rakyat/Ade Mamad/

 

KABAR JOGLOSEMAR – Nama Julianto Eka Putra kini tengah menjadi sorotan publik. Namanya ramai diperbincangkan setelah kabar pelecehan seksual yang dilakukannya menyebar luas.

Terlebih lagi setelah 2 diantara korban JE tersebut diundang dalam podcast Deddy Corbuzier pada kanak YouTube milik Deddy.

Dalam kesempatan tersebut keduanya menceritakan kejadian yang mereka alami dan mereka ketahui mengenai JE.

Baca Juga: Kode Redeem FF 14 Juli 2022 Terbaru Server Indonesia, Klaim Sebelum Kadaluwarsa! 

Setelah hadir dalam “Close the Door”, kasus JE menjadi lebih memanas dan menjadi perhatian publik. Saat ini video podcast bersama 2 korban JE tersebut telah ditonton lebih dari 9 juta kali. 

Kejadian kekerasan seksual tersebut menurut keterangan korban dilakukan di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI) yang berlokasi di Kota Batu, Jawa Timur.

Aksi tidak terpuji tersebut dikabarkan sudah terjadi sejak tahun 2009 silam dan korbannya mencapai puluhan orang.

Baca Juga: Ini Link Pengumuman UM UNDIP 2022, Bisa Dibuka Jam Berapa? Cek di Sini 

Saat ini terdakwa Julianto Eka Putra telah ditahan mulai Senin, 11 Juli 2022. Ia diamankan di kawasan Citraland, Surabaya. Kemudian JE dibawa ke Lowokwaru, Malang untuk menjalani penahanan. 

Karena kasus yang terjadi, sekolah SPI yang didirikan JE juga ikut terseret namanya, karena menjadi lokasi terjadinya pelecehan seksual.

Sekolah tersebut didirikan sejak tahun 2003 dan resmi dibuka pada tahun 2007. Pada awalnya JE mendirikan sekolah tersebut secara tidak sengaja karena ia keceplosan mengatakan ingin mendirikan sekolah gratis untuk anak yatim saat memberikan motivasi.

Baca Juga: Simak Jadwal PRJ Kemayoran 2022 Hari Ini (13/7), Ada Penampilan Jason Ranti dan Neshely 

Perkataan JE tersebut mendapat teguran dari para leader HDI setelah acara selesai, lantaran JE sudah memberikan statemen tanpa adanya perundingan terlebih dahulu.

Karena sudah terlanjur bicara, akhirnya JE mau tidak mau haru mewujudkan mendirikan sekolah gratis tersebut. 

Dalam pendirian sekolah, JE dibantu oleh pihak HDI. Sekolah tersebut akhirnya resmi dibuka pada tahun 2007.

Baca Juga: Link Download Minecraft Bedrock Edition di HP Gratis? Cek Tautan di Sini

Sekolah SPI  tersebut menghabiskan  biaya untuk operasional sebesar RP 700 juta pada setiap bulannya.

Sekolah tersebut pada awalnya berdiri di atas tanah seluas 3,3 hektar, namun setelah berkembang saat ini luas tanahnya bertambah menjadi 15 hektar.

Berikut profil Sekolah SPI yang menjadi lokasi tindakan pelecehan seksual oleh JE:

Baca Juga: UPDATE Kode Redeem FF 14 Juli 2022 Terbaru Server Indonesia, Dapatkan Skin Gun hingga Diamond Free Fire

Nama sekolah: SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI)

Sistem sekolah: asrama (boarding school)

Tahun berdiri: 2007

Pendiri: Julianto Eka Putra/Ko Jul

Website: selamatpagiindonesia.org

Akun Facebook: SMA Selamat Pagi Indonesia

Akun YouTube: Sekolah Selamat Pagi Indonesia

Akun Instagram: @selamatpagiindonesia_

Alamat: Jl. Pandanrejo No. 02, Bumiaji, Kec. Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur. 

Dalam sekolah tersebut para murid dibekali pendidikan akademis, kewirausahaan, life skill, dan pendidikan karakter dengan jam belajar mulai pukul 07.00 hingga 15.00 WIB.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tegur Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Ini Alasannya 

Sekolah SPI ini bersistem asrama yang disediakan gratis bagi para siswanya yang berlatar agama apapun.

Semua biaya hidup termasuk makan, seragam, dan buku pelajaran gratis, serta diberikan uang saku tiap bulan.

Namun dengan penahanan JE, justru Siswa dan alumni SPI diketahui membuat petisi "Save SPI".

Mereka membentangkan kain putih yang sudah ditandatangani kurang lebih 200 anak. Di bagian belakang, ada layar besar disertai tagar #saveSPI, #bebaskankojul, #SPIbaik-baiksaja, dan #kitabersamakojul. ***

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah