Network
KABAR JOGLOSEMAR - Pakar epidemi atau epidemiolog asal Universitas Gadjah Mada menyambut baik kebijakan baru dari Presiden Joko Widodo.
Beberapa waktu lalu Presiden Jokowi dalam pidatonya menyinggung kebijakan pelonggaran aturan masker ini.
Untuk aktivitas di luar ruangan diperbolehkan tidak memakai masker asalkan tidak ramai orang.
Baca Juga: Main GTA 5 Tanpa PC? Pakai Cara dan Link Download Gratis yang Aman Berikut Ini Tanpa Mod Combo
Wacana pelonggaran aturan penggunaan masker belakangan ini tengah merebak di masyarakat.
Ahli epidemi atau epidemiolog asal Universitas Gadjah Mada pun angkat bicara soal fenomena ini.
Menurut mereka, adanya kebijakan pelonggaran aturan penggunaan masker yang dikatakan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu dirasa sudah tepat.
Baca Juga: Epidemiolog UGM: Pelonggaran Pemakaian Masker Sudah Tepat
Indonesia sendiri sudah berhasil melewati gelombang virus corona varian Omnicron beberapa waktu lalu.
Indoensia juga sudah melakukan vaksinasi secara masif kepada berbagai lapisan masyarakat yang ada sehingga tingkat kekebalan masyarakat pun mulai meningkat.
"Meskipun sekarang kita tahu bahwa herd immunity itu tidak akan terjadi, tetapi semakin banyak orang di populasi yang mempunyai kekebalan akan menyebabkan risiko penularannya menjadi rendah. Indonesia pada saat ini dalam situasi seperti itu," kata epidemiolog UGM, Riris Andono.
Saat ini sudah bisa dibilang Indonesia mulai bangkit untuk berakivitas normal seperti biasa sebelum pandemi.
Karena kondisi-kondisi itulah, saat ini risiko penularan Covid-19 tidak setinggi ketika di awal pandemi.
"Ini yang mendasari kenapa pada situasi seperti itu sebenarnya tanpa menggunakan masker pun risiko penularan tidak akan meningkat secara cepat," lanjutnya.
Baca Juga: KUALITAS Full HD! Klik Link Nonton KKN di Desa Penari UNCUT 17+ Berikut
Meski begitu, bila memang kebijakan pelonggaran aturan penggunaan masker ini benar diterapkan, harus ada semacam penyuluhan kepada masyarakat bahwa pandemi belum berakhir dan masih tetap harus waspada.
"Ini bukan akhir dari sebuah pandemi. Ini hanya situasi ketika memang lagi aman. Ini yang perlu ditambahkan ketika kebijakan itu dibuat," ujarnya.
***
