Dokter Reisa Sampaikan Pesan Penting untuk Masyarakat

- 17 Juni 2021, 22:51 WIB
Ilustrasi pandemi corona
Ilustrasi pandemi corona /Pixabay/cromaconceptovisual

Namun, semua itu bisa dicegah dan dihindari penularannya bila semua pihak patuh dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Dokter Reisa mengungkapkan bahwa saat ini bed occupancy rate atau tingkat penggunaan tempat tidur rumah sakit cukup tinggi.

Hal ini bukan saja menunjukkan banyak daerah yang kembali ke zona merah atau risiko tinggi, tapi juga membuat penderita penyakit kritis lainnya, seperti jantung, sulit mendapatkan tempat perawatan yang layak.

"Susah mendapatkan perhatian lebih dari dokter spesialis yang merawat dan membuat keluarga mereka khawatir karena berada di rumah sakit yang penuh pasien COVID-19," kata Dokter Reisa.

Baca Juga: Chaewon APRIL Ungkap Fakta Mengejutkan soal Hyunjoo

Dikatakan, dalam panduan menekan risiko dikenal istilah “gas dan rem”. Artinya, dengan adanya peningkatan yang terus menerus seperti saat ini memungkinkan untuk kembali melakukan pengetatan kegiatan masyarakat.

Misalnya, absensi kantor dikurangi, jam buka tempat usaha dikurangi dan beberapa kegiatan sosial budaya kembali diatur dengan ketat dengan mengurangi jumlah peserta.

Sementara rencana sekolah tatap muka juga bisa ditunda di wilayah zona merah. Dokter Reisa pun menyebutkan beberapa cara untuk menekan laju penularan dan mengembalikan situasi kota dan kabupaten ke risiko rendah atau zona hijau.

MIsalnya, mereka yang merasa kontak erat dengan pasien positif agar segera melaporkan diri ke puskesmas terdekat.

Baca Juga: Netizen Tak Terima Permintaan Maaf SBS Gegara Drama Racket Boys, Ini Alasannya

Halaman:

Editor: Ayusandra Adhitya Septi Andani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x