Network
KABAR JOGLOSEMAR - Kabar mengejutkan datang dari peneliti luar angkasa, yang menyebut bahwa manusia dapat memiliki keturunan di planet Mars. Apakah ini pertanda planet Mars sudah siap dihuni manusia?
Manusia disebut dapat bereproduksi di Mars karena sperma dapat bertahan hidup di Mars hingga 200 tahun, demikian temuan para ilmuwan. Mereka pun semakin yakin manusia bisa tinggal di Planet Merah tersebut.
Setidaknya, berdasarkan temuan ini, harapan untuk mewujudkan koloni luar angkasa selangkah lebih dekat. Namun masih banyak pertanyaan tentang bagaimana orang bisa berhubungan seks di gravitasi mikro di Mars.
Para ahli sebelumnya mengira radiasi di luar angkasa akan merusak DNA kita dan membuat perkembangbiakan menjadi tidak mungkin. Tapi anggapan ini berubah ketika para ilmuwan menyimpan sperma tikus di Stasiun Luar Angkasa Internasional selama enam tahun dan ternyata masih sehat.
Baca Juga: Ini Alasan Giring Ganesha Mantap Maju Sebagai Capres 2024, Sikat Aja!
Sperma dari 66 tikus pertama kali dimasukkan ke dalam lebih dari 30 tabung kaca pada tahun 2012. Para ilmuwan kemudian memutuskan sperma terbaik untuk menghasilkan keturunan.
Tiga sperma terbaik kemudian diluncurkan ke ISS pada 4 Agustus 2013, dan tiga lainnya disimpan di tanah di Tsukuba, Jepang, dalam kondisi yang hampir sama. Di sini, mereka terkena radiasi ganas luar angkasa.
Kotak pertama dikembalikan ke Bumi pada 19 Mei 2014 untuk mengkonfirmasi apakah eksperimen yang dilakukan telah bekerja dengan baik atau tidak.
Setelah memeriksa sampel ini dan membandingkannya dengan yang di lapangan, para ahli memutuskan untuk melanjutkan proyek tersebut. Kotak kedua dikembalikan pada 11 Mei 2016, tepatnya dua tahun sembilan bulan setelah diluncurkan.
Baca Juga: Waspada Varian Baru Corona di Kudus, Gibran: Solo Technopark dan Hotel Siap Jadi Ruang Karantina
