Baca Juga: 275 Orang Positif Covid-19 dari Klaster Lapas Narkotika di Sleman, Yogyakarta
"Nonaktifkan dia. Sekarang ini semua ganti yang ada di sini," katanya seraya menunjuk kepala puskesmas.
Dirinya menyayangkan lantaran pegawai ASN yang seharusnya melayani masyarakat justru malah tidak demikian.
"Kalian itu abdi masyarakat. Cari uang kalau uangnya kurang kalian nggak kerja. Kalau mau cari uang jadi pedagang, pengusaha, jangan jadi pegawai. Ampun saya kalau begini caranya," kata Bupati Solok itu gusar.
Dirinya pun menegaskan lagi untuk menonaktifkan pihak yang harusnya bertanggung jawab atas kejadian UGD tutup jam 5 itu.
Baca Juga: Prabowo Tawari Azka Corbuzier Masuk Militer, Netizen: Auto Diterima
Epyardi lantas meminta maaf kepada masyarakat jika pelayanan di Puskesmas Tanjung Bingkung selama ini tidak maksimal.
“Saya memang orangnya seperti ini, tegas. Tapi ini semua untuk rakyat saya. Kalau ada masyarakat dipermainkan oleh pejabat atau ASN ini tolong laporkan ke saya," kata Epyardi.
"Sebagai bupati mohon maaf kepada masyarakat Kabupaten Solok, khususnya atas pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas Tanjung Bingkuang," katanya.
Pihaknya berjanji kasus UGD tutup di wilayahnya termasuk puskesmas itu tak terjadi lagi. Bupati Solok itu juga menyebut sudah memerintahkan Kabag Pemerintahan untuk menjadi bahan pertimbangan memberikan mereka sanksi yang tegas pada kasus ini. ***