Jokowi Soroti Kesenjangan Akses Vaksin COVID-19 di KTT Kesehatan Global

- 22 Mei 2021, 06:48 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan kesenjangan akses vaksin Covid-19 dalam KTT Kesehatan Global pada Jumat, 21 Mei 2021
Presiden Jokowi menyampaikan kesenjangan akses vaksin Covid-19 dalam KTT Kesehatan Global pada Jumat, 21 Mei 2021 /YouTube/Sekretariat Presiden

KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti soal akses vaksin global yang belum setara. Hal itu menjadi tantangan besar saat ini selain perkembangan varian baru virus COVID-19.

Disebutkan Jokowi dalam KTT Kesehatan Global atau Global Health Summit yang pidatonya disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 21 Mei 2021 malam.

Pihaknya menyebut saat beberapa negara telah mulai memvaksinasi kelompok berisiko rendah untuk anak-anak dan usia belia, hanya 0,3 persen suplai vaksin untuk negara berpenghasilan rendah.

Baca Juga: Simak 4 Cara Main Mobile Legends di PC atau Laptop yang Gratis dan Legal

"Kesenjangan itu sangat nyata ketika 83 persen dosis vaksin global sudah diterima negara kaya. Sementara negara berkembang hanya terima 17 persen untuk 47 persen populasi dunia," kata Jokowi.

Jokowi menyebut tantangan akses vaksin yang adil dan merata bagi semua masih sangat besar seperti masalah suplai, pendanaan, dan keengganan terhadap vasin. Pihaknya mendorong agar adanya langkah nyata bersama dari sejunlah negara.

"Kita harus melakukan langkah-langkah nyata yaitu dalam jangka pendek kita harus mendorong lebih kuat lagi dosis sharing melalui skema Covax Facility. Ini merupakan bentuk solidaritas yang harus didorong dan dilipatgandakan khususnya dalam mengatasi masalah rintangan supply," ungkap Jokowi.

Baca Juga: Polda Sumut Tetapkan 4 Tersangka Penjual Vaksin Covid-19 di Medan

Sementara itu untuk skema jangka menengah dan panjang pihaknya mendesak pelipatgandakan produksi vaksin untuk memenuhi kebutuhan global dan membangun ketahanan kesehatan.

"Untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas produksi secara kolektif melalui alih teknologi dan investasi. Jika isu kapasitas produksi dan distribusi vaksin tidak segera ditangani, saya khawatir akan semakin lama kita dapat menyelesaikan pandemi ini," kata dia. ***

Editor: Galih Wijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x