Network
KABAR JOGLOSEMAR - Sebanyak 2.205 pengaduan terkait tunjangan hari raya atau THR masuk ke posko THR 2021.
Jumlah tersebut dikalkulasi oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dari periode 20 April hingga 12 Mei atau jelang lebaran 2021.
Tak hanya pengaduan, ada pula 692 konsultasi yang masuk. Sehingga total ada sebanyak 2.897 laporan terkait THR lebaran atau Idul Fitri tahun ini.
Menilik hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan akan melakukan verifikasi dan validasi data.
Baca Juga: Salurkan Bantuan untuk India, Indonesia Sumbang 200 Unit Oksigen Konsentrator
"Dari data tersebut setelah kita lakukan verifikasi dan validasi dengan melihat aspek kelengkapan data, juga melihat adanya duplikasi aduan dan repetisi yang melakukan pengaduan, diperoleh data aduan sejumlah 977," kata Ida Fauziyah pada Rabu, 12 Mei 2021 dikutip KabarJoglosemar.com dari Antara.
Terkait soal aduan THR lebaran, Menaker Ida mengatakan sebagian besar yang disorot ialah pencicilan tunjangan hari raya, THR dibayarkan 50 persen.
Kemudian aduan lainnya soal THR tidak dibayar penuh karena adanya pemotongan gaji, tidak dibayarkan satu bulan gaji, hingga tunjangan tidak dibayar sama sekali karena terdampak COVID-19.
Melihat pengaduan itu, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pihak dan melakukan verifikasi serta validasi data guna menentukan solusinya.
Baca Juga: Masuk Zona Merah dan Oranye, Ini Daftar Pedukahan di Sleman yang Dilarang Menggelar Salat Id Besok
