Daerah Simpan Rp 182 Triliun di Bank, Presiden Jokowi: Segera Belanjakan

- 29 April 2021, 12:18 WIB
Presiden Jokowi saat menemui keluarga awak KRI Nanggala 402 di Jawa Timur pada Kamis, 29 April 2021
Presiden Jokowi saat menemui keluarga awak KRI Nanggala 402 di Jawa Timur pada Kamis, 29 April 2021 /YouTube/Sekretariat Presiden
 
 
 
KABAR JOGLOSEMAR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat sampai Maret 2021 Pemerintah Daerah masih menyimpan Rp 182 triliun uang yang ditransfer pemerintah pusat di perbankan daerah.
 
Karena itu, Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah untuk segera mencairkan dana tersebut guna menggerakkan ekonomi daerah dan pertumbuhan ekonomi nasional. Karena perputaran uang lewat belanja  APBD sangat menentukan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
 
"Pada akhir Maret lalu saya lihat di perbankan daerah ada Rp182 triliun, tidak segera dibelanjakan. Jadi transfer dari pusat ke daerah itu tidak dibelanjakan, tapi ditaruh di bank. Ini yang menyebabkan  laju pertumbuhan ekonomi direm (terhenti, red)," kata Presiden Jokowi dalam arahan kepada seluruh kepala daerah se-Indonesia secara virtual, hari Rabu 28 April 2021.
 
 
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi mendesak kepala daerah agar segera membelanjakan APBD, terutama belanja modal. Sebab ia mencermati pada akhir Maret 2021, belanja modal di daerah baru terealisasi 5,3 persen.
 
Padahal, perputaran uang yang dihasilkan melalui belanja modal tersebut sangat menentukan pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional.
 
Selain segera melakukan belanja modal dari APBD, menurut Presiden Jokowi, bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 juga harus segera disalurkan.
 
 
Hal itu karena konsumsi masyarakat melalui sejumlah bantuan yang dianggarkan pemerinta berfungsi ganda. Yakni selain bisa membantu masyarakat, juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.
 
Namun, Presiden Jokowi melihat pada bulan April 2021 baru 32 persen dana bantuan tersebut yang sudah tersalurkan. Bantuan yang sudah tersalurkan itu masih sangat kecil yakni hanya Rp 1,5 triliun.
 
"Saya selali ikuti angka-angka seperti ini. Karena itu, pada sore ini saya ingatkan kembali untuk segera disalurkan karena sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional," kata Presiden Jokowi dilansir Kabar Joglosemar dari laman presidenri.go.id pada Kamis 29 April 2021.
 
 
Presiden Jokowi mengaku upaya pemulihan ekonomi nasional saat ini sudah menunjukkan ke arah yang positif. Sehingga target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,5 persen sampai 5,5 persen pada tahun 2021 ini diharapkan bisa tercapai.
 
Optimisme itu dilandasi oleh sejumlah parameter, seperti pabrik, industri atau manufaktur yang sudah bergerak. Hal ini tercermin dari purchasing manager index atau iklim bisnis pada sektor manufaktur dan jasa yang sebelum pandemi Covid-19 berada di angka 51, namun sekarang justru berada di atas kenormalan yaitu 53,2.
 
Selain itu, tingkat konsumsi listrik baik industri, rumah tangga maupun pemerintahan serta kenaikan  impor barang modal yang diperlukan untuk menggerakkan sektor industri hingga mencapai 33,7 persen setelah sebelumnya mencatat nilai negatif.
 
 
Sementara Indeks Keyakinan Konsumen yang sebelumnya 84,9, kini naik menjadi 93. Selain itu, itu Indeks Penjualan Ritel juga meningkat pada bulan Maret 2021. “Hal ini berarti ada demand, ada permintaan, ada belanja di situ, ada konsumsi di situ. Kelihatan di Indeks Penjualan Ritel,” kata Presiden Jokowi.
 
Untuk menjaga momentum positif tersebut, Presiden Joko Widodo mengingatkan kepala daerah agar segera membelanjakan APBD, khususnya belanja modal.***
 

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x