KABAR JOGLOSEMAR – Australia menjadi salah satu negara yang turut serta membantu Indonesia untuk menemukan kapal selam TNI AL, KRI Nanggala-402.
KRI Nanggala-402 hilang kontak di perairan utara Bali pada hari Rabu pukul 3 dini hari. Kapal tersebut berisi 53 awak kapal berupa TNI AL yang tengah berlatih.
Baca Juga: 10 Tips Tingkatkan Imun Tubuh Saat Puasa, dari Berjemur hingga Cukup Tidur
KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu diperkirakan hanya memiliki stok oksigen selama 72 jam. Kini sudah 72 jam berlalu dan kapal masih belum juga ditemukan.
Pakar bidang kapal selam Australia mengungkapkan bahwa ia sangat pesimis kapal yang mengangkut 53 awak tersebut akan mudah untuk ditemukan.
Dikutip Kabar Joglosemar.com dari laman 9news, Analis senior Institut Kebijakan Strategis Australia Marcus Hellyer mengatakan segala sesuatunya tampak "sangat suram".
Hal ini karena ada banyak hal yang sangat berisiko di kapal selam. Dan biasanya, ketika kapal selam mengalami kecelakaan, hal itu akan cenderung buruk.
“Ada banyak hal yang bisa salah pada kapal selam. Jika kapal selam mengalami kecelakaan di laut, itu cenderung berdampak buruk,” ungkap Marcus Hellyer.
Baca Juga: Intensitas AktIvitas Guguran Awan Panas Gunung Merapi Meningkat