Cuaca Buruk, Bantuan dari BNPB Tertahan di Maumere

- 5 April 2021, 19:02 WIB
Ilustrasi bantuan
Ilustrasi bantuan /Instagram/@kemensosri
 

KABAR JOGLOSEMAR - Cuaca buruk dan ekstrem di wilayah NTT membuat pesawat dilarang terbang di wilayah tersebut pada Senin 5 April 2021.

Oleh karena itu, untuk menuju lokasi bencana banjir bandang di Flores Timur, Kepala BNPB Doni Monardo bersama rombongan harus menempuh jalur darat.
 
Dengan menempuh jalur darat maka waktu tempuh dari Maumere sampai Larantuka, Flores Timur membutuhkan waktu 3 hingga 5 jam, tergantung kondisi cuaca.
 
 
 
"Seharusnya kami sekarang terbang lagi ke Larantuka, Flores Timur setelah refueling, namun cuaca di Larantuka tidak memungkinkan. Karena itu kami memutuskan untuk menggunakan rute jalur darat,” kata Doni di Bandara Maumere, NTT, Senin 5 April 2021.
 
Perjalanan yangditempuh Doni Monardo bersama rombongan guna mencapai titik lokasi banjir bandang ang menewaskan 44 orang itu juga masih akan menghadapi kendala lain seperti penyeberangan laut menuju Pulau Adonara.
 
Sebab, menurut informasi dari otoritas pelabuhan penyeberangan Flores Timur, cuaca buruk masih berpotensi terjadi sehingga pelayaran belum sepenuhnya bisa dilakukan.
 
 
 
Meski mengalami berbagai kendala, namun Doni akan tetap melanjutkan misi kemanusiaan itu dengan menunggu kepastian baiknya cuaca dari otoritas.

“Penyeberangan baru boleh dilakukan setelah melihat situasi apakah masih bisa menyeberang hari atau tidak. Kalau tidak maka kami akan menunggu sampai cuaca bagus,” kata Doni dikutip Kabar Joglosemar dari laman bnpb.go.id, Senin 5 April 2021.

Dikatakan, untuk percepatan dan penanganan bencana banjir bandang di Flores Timur, Doni membawa beberapa bantuan dari Jakarta dengan pesawat yang ditumpangi.

Baca Juga: Fenomena Cuaca Ekstrim 3-9 April 2021 Landa NTT, Sebagai Wilayah Terkena Bencana Alam

Baca Juga: Aldebaran Cerita Belum Pernah Sentuh Andin, Mama Rosa Prihatin. Ini Prediksi Ikatan Cinta 5 April 2021

Bantuan tersebut berupa 1.002 paket makanan siap saji, 1.002 makanan tambahan gizi, 1.002 paket makanan lauk pauk, 3.000 lembar selimut, 2.000 lembar sarung, 10.000 alat tes cepat antigen, 1.000 masker kain dan 1.000 masker medis.

“Selain itu ada barang-barang logistik yang dibutuhkan seperti selimut, makanan siap saji hingga obat-obatan,” dalam pesawat.
 
Seperti diberitakan, bencana alam banjir bandang dan angin kencang yang melanda Flores Timur sejak hari Minggu 4 April 2021 pukul 01.00 waktu setempat memakan korban 44 meninggal dunia, 26 orang hilang, 9 orang luka-luka, 80 KK terdampak dan 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi.
 
"Data mengenai para korban dan masyarakat terdampak masih dapat berubah mengikuti perkembangan di lapangan," kata Doni.
 
Sementara kerugian materiil meliputi 17 unit rumah hanyut, 60 unit rumah terendam lumpur, 5 jembatan putus, puluhan rumah terendam banjir di Kecamatan Adonara Barat dan ruas jalan Waiwadan-Danibao dan Numindanibao terputus di 4 titik.***

Editor: Sunti Melati

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x