BMKG: Dalam Sepekan Sejumlah Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

- 4 April 2021, 22:46 WIB
Perkiraan cuaca ekstrem BMKG
Perkiraan cuaca ekstrem BMKG /PIXABAY/geralt
 
KABAR JOGLOSEMAR - BMKG (Badan Metrologi, Klimatologi dan Geofisika) memprediksi dalam waktu sepekan mendatang ada sejumlah wilayah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem dalam bentuk hujan lebat hingga sangat lebat.
 
Selain mengalami hujan lebat hingga sangat lebat, juga diprediksi disertai angin kencang. Karena itu, masyarakat diminta waspada dengan menghindari daerah berpotensi rawan banjir dan pohon-pohon tumbang.
 
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati yang dikutip Kabar Joglosemar dari laman bnpb.go.id pada Minggu 4 April 2021 menyebutkan bahwa daerah yang berpotensi mengalami hujan sangat lebat terjadi di wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
 
 
 
Sedangkan potensi hujan sedang hingga lebat menurut Raditya, diprediksi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku dan Papua dan lain-lain.
 
Sementara potensi angin kencang diprediksi terjadi di wilayah Lampung, Banten, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, NTT dan Sulawesi Selatan.
 
"BMKG memprakirakan ada potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat, angin kencang dan gelombang tinggi terjadi pada waktu sepekan ke depan di sebagian wilayah Indonesia," kata Raditya.
 
 
 
Sementara itu, pada hari Minggu 4 April 2021 dinihari jam 01.00 waktu setempat, terjadi banjir bandang di wilayah Flores Timur, NTT.
 
Puluhan warga ditemukan meninggal dunia akibat terbawa banjir dan sejumlah warga lainnya belum ditemukan karena terbawa banjir.
 
Menurut data yang dimiliki BPBD Kabupaten Flores Timur, sedikitnya ada 23 warga yang ditemukan meninggal dunia akibat banjir bandang. Banjir itu sendiri terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi di beberapa kecamatan pada hari Minggu 4 April pukul 01.00 waktu setempat.
 
Menurut BPBD Flores Timur, sampai pukul 11.45 WIB, selain menemukan 23 korban meninggal dunia, ada 9 orang mengalami luka-luka dan 2 orang diketahui hilang.
 
 
 
Disebutkan bahwa sebanyak 49 KK yang terdampak, masing-masing20 korban meninggal dan 5 orang luka teridentifikasi di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng. Sementara 3 korban meninggal lainnya yang berhasil ditemukan di Desa Oyang Barang, Kecamatan Wotan Ulumado.
 
Di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, ada 2 warga yang dilaporkan hilang dan 4 warga luka-luka telah dirawat di puskesmas setempat. Kerugian materiil berupa puluhan rumah warga tertimbun lumpur di Desa Lamanele, Kecamatan Ile Bokeng.
 
Sementara itu, ada rumah warga sekitar hanyut terbawa banjir serta jembatan putus di  Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur. Hingga saat ini aparat pemerintah desa dan instansi terkait masih terus melakukan pendataan di lapangan dan melakukan pencarian.***

Editor: Sunti Melati

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x