Umat Katolik Ikuti Misa Jumat Agung dengan Tenang

- 2 April 2021, 22:00 WIB
Romo Robertus Hardianta Pr mengangkat Sakramen Maha Kudus pada Misa Kamis Putih di Gereja St Petrus dan Paulus Babadan pada Rabu 31 Maret 2021 pukul 18.00 WIB.
Romo Robertus Hardianta Pr mengangkat Sakramen Maha Kudus pada Misa Kamis Putih di Gereja St Petrus dan Paulus Babadan pada Rabu 31 Maret 2021 pukul 18.00 WIB. /Foto : Kabar Joglosemar/Philipus Jehamun
 
 
 
KABAR JOGLOSEMAR - Misa Jumat Agung untuk mengenang wafaf Isa Almasih atau Yesus Kristus di gereja-gereja di Jogja pada Jumat 2 April 2021 berlangsung hening dan tenang.
 
Umat Katolik yang sudah mendaftar dan sesuai jadwal mengikuti misa di gereja-gereja masing-masing dengan aman dan nyaman.
 
Misa Jumat Agung kali ini sedikit berbeda dengan misa Jumat Agung pada tahun-tahun sebelumnya. Sejumlah acara, seperti cium salib sebagai simbol penghormatan kepada Yesus ditiadakan. Misa berlangsung dalam suasana hening.
 
 
 
Sebelum mengikuti misa Jumat Agung, umat Katolik mendaftar terlebih dahulu sesuai jatah atau kuota masing-masing lingkungan. Karena umat yang mengikuti misa di Gereja Katolik dibatasi sesuai protokol kesehatan.
 
"Misa Jumat Agung memperingati wafat Yesus kali ini sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain upacara cium salib sebagai simbol penghormatan kepada Yesus ditiadakan, jumlah umat yang ikut misa secara langsung di gereja atau offline dibatasi. Semua ini keamanan dan keselamatan umat dari virus corona," kata Romo Robertus Hardianta dalam misa Jumat Agung di Gereja Katolik St Petrus dan Paulus Babadan, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, pada Jumat 2 April 2021 sore pukul 18.00 WIB.
 
Romo Hardianta mengucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian, khususnya Polsek Ngemplak dan TNI dari Koramil Ngemplak, serta warga sekitar gereja yang ikut menjaga keamanan gereja bersama petugas keamanan internal gereja. Sehingga umat Katolik bisa mengikuti misa dengan tenang, aman dan nyaman tanpa rasa takut.
 
 
 
Menurut Romo Hardianta, aksi teror bom dan lainnya tidak membuat umat dan masyarakat pada umumnya ciut.
 
Namun justru semakin menguatkan iman dan harapan bahwa besok lebih baik dari hari ini.
 
Misa Jumat Agung merupakan ritual peringatan wafat Yesus di kayu salib. Dalam misa itu dibacakan Injil Yohanes yang menceritakan kisah sengsara Yesus hingga wafat di kayu salib.
 
 
 
"Yesus relah berkorban menderita sengsara hingga wafat di kayu salib demi menebus dosa umat manusia. Maka marilah kita renungkan akan makna pengorbanan Yesus yang menderita sengsara hingga wafat di kayu salib agar kita juga mau berkorban dan menderita demi sesama," kata Romo Hardianta.
 
Pelaksanaan misa Jumat Agung di gereja-gereja pun berlangsung aman dan lancar tanpa gangguan apapun. Hal yang sama juga terjadi di Gereja St Yohanes Rarul Pringwulung, Gereja St Antonius Kotabaru, Gereja Fransiskus Kidul Loji, Gereja Kristus Raja Baciro, Gereja St Yusuf Bintaran dan sebagainya.***

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x