Kadinkes Sleman Bantah Kasus Satu Kampung Positif COVID-19, Begini Kronologi Klaster Takziah Blekik

- 29 Maret 2021, 16:01 WIB
Ilustrasi takziah di Dusun Blekik Sleman yang sebabkan klaster Covid-19
Ilustrasi takziah di Dusun Blekik Sleman yang sebabkan klaster Covid-19 /ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja



KABAR JOGLOSEMAR - Belakangan ini, masyarakat Jogja dihebohkan dengan adanya kabar mengenai satu kampung yang positif COVID-19.  

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan atau Kadinkes Sleman, Joko Hastaryo bantah adanya kasus satu kampung positif COVID-19 di wilayahnya.

Meskipun begitu, bapak Kadinkes Sleman tersebut juga tidak menampik adanya kasus persebaran COVID-19 di Blekik di Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik.

Baca Juga: Nganggur Karena Pandemi, Bule Asal Belgia Ini Jualan Ayam Panggang di Prawirotaman Jogja

Baca Juga: Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Pasangan Suami Istri

"Kalau 1 kampung positif COVID-19 itu tidak benar, tapi memang ada sejumlah orang yang positif," kata Joko Hastaryo saat dihubungi KabarJoglosemar.com, Senin 29 Maret 2021.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya tersiar isu mengenai satu kampung di Jogja yang positif COVID-19. Isu tersebut pun mengarah pada wilayah padukuhan Blekik yang lakukan lockdown sejak hari Sabtu 27 Maret 2021.

Sementara itu, setelah ditelusuri memang terdapat sejumlah warga yang positif COVID-19. Kendati demikian, tidak seluruh kampung terpapar COVID-19.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 29 Maret: Aldebaran Ajari Reyna Berenang, Elsa Nyamar Hingga Ketahuan Ambil Hardisk

Baca Juga: Ibunda Runner Up Miss Indonesia 2020 Nadia Riwu Diduga Lakukan Penipuan, Ini Modusnya

Adapun foto kronologi yang beredar, kasus tersebut diduga berawal dari acara takziah yang berlangsung di rumah Bapak Absid pada tanggal 16 hingga 18 Maret 2021.

Selanjutnya, pada Kamis (18/3) Pak Absid pun diketahui merasakan gejala COVID-19 seperti pusing, tidak enak badan, hingga kehilangan indra perasanya.

Satu hari kemudian, Pak Absid terkonfirmasi mengidap COVID-19 setelah melakukan pemeriksaan antigen.

Baca Juga: Gelombang 16 Sudah Ditutup, Ini Cara Cek Hasil Seleksi Kartu Prakerja 2021 

Baca Juga: Paus Fransiskus Turut Peduli Doakan Para Korban Serangan Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar

Lalu, pada Senin (22/3) ia melakukan tes PCR bersama satu keluarganya. Hingga esok harinya didapati bahwa keluarga Pak Absid seluruhnya positif COVID-19.

Menanggapi kasus tersebut, satgas COVID-19 setempat langsung bergerak cepat dengan mengadakan swab antigen dan antibodi massal di wilayah tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan pada Rabu (24/3), dari 207 masyarakat yang hadir 126 orang dinyatakan negatif COVID-19.

Lebih lanjut, sejumlah 22 orang menuai hasil positif. Usaha tim satgas COVID-19 tidak hanya sampai disitu.

Baca Juga: Satpam Hadang Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, Andi Arief: Sekali Lagi Hormat

Baca Juga: Kilang Minyak Pertamina Balongan Indramayu Terbakar, 5 Warga Alami Luka Bakar Serius

Pada Jumat (26/3), mereka pun kembali mengadakan swab antigen dan antibodi massal di wilayah tersebut.

Dari 174 warga yang mengikuti pemeriksaan, didapati bahwa hasil negatif sejumlah 152 orang dan positif 22 orang.

Di lain pihak, menurut Dokter Novita dari P2PL Sleman saat dikonfirmasi KabarJoglosemar.com Senin (29/3), ia mengungkap perkembangan kasus ini.

Menurutnya, hingga kini pihaknya masih meneruskan proses tracing untuk kasus klaster Takziah di padukuhan Blekik tersebut. ***

Editor: Sunti Melati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x