Network
KABAR JOGLOSEMAR - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo membantah ada warga 1 kampung di Sleman yang positif Covid-19. Namun, Joko membenarkan ada sejumlah warga yang positif Covid-19.
"Kalau 1 kampung positif Covid-19 itu tidak benar, tapi memang ada sejumlah orang yang positif," kata Joko Hastaryo ketika dihubungi Kabar Joglosemar hari Senin 29 Maret 2021.
Kepala Dinkes Sleman ini dimintai konfirmasi terkait adanya informasi bahwa Padukuhan Blekik di Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman di-lockdown sejak hari Sabtu 27 Maret 2021 karena ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kasus tersebut berawal setelah pada hari Kamis 25 Maret 2021, sejumlah warga melayat di rumah salah satu warga di Dusun Blekik yang meninggal dunia.
Namun, korban meninggal bukan karena Covid-19. Dan yang melayat saat itu bukan hanya warga Dusun Blekik tapi juga dari warga padukuhan lain.
Seperti biasa, setelah mendapat informasi ada warga Dusun Blekik yang meninggal dunia maka warga dari wilayah lain pun ikut melayat. Dan ternyata setelah 3 hari kemudian, pemilik rumah merasa badannya meriang lalu dicek dan ternyata positif Covid-19.
Dokter Novita dari P2PL Sleman yang dikonfirmasi Kabar Joglosemar hari Senin 29 Maret 2021 mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan tracing untuk mengetahui sumber penyebab penuluran/penyebaran sekaligus berapa orang yang positif.
"Hari ini masih dilakukan tracing, mungkin nanti sore sudah ada hasilnya. Jadi, biar tuntas hasilnya akan disampaikan nanti sore setelah selesai tracing," kata dr Novita.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo, untuk mencegah penularan kepada warga lain maka wilayah Padukuhan Blekik dijaga ketat agar warga tidak bebas keluar masuk. Sementara puluhan warga yang terkonfirmasi positif sudah dikarantina di Asrama Haji Ringroad Utara Yogyakarta.***
