Baca Juga: Kilang Minyak Pertamina di Indramayu Terbakar, Api Terlihat dari Jarak 5 KM
Menag mengingatkan bahwa agama apa pun mengajarkan umatnya untuk menghindari aksi kekerasan.
Karena selain tidak ada dalam ajaran agama apapun, kekerasan juga akan menggerus nilai-nilai kemanusiaan dan pasti merugikan banyak pihak.
"Kekerasan inilah yang rawan mengoyak tatanan kehidupan masyarakat yang sudah terbina dengan rukun dan baik," kata Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Ia pun mengajak semua pihak agar mengutamakan jalan damai dalam menghadapi persoalaan seperti dengan dialog, diskusi, silaturahmi dan sebagaianya. Dengan cara itu, maka diyakini akan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Selain itu tidak ada pihak yang merasa dirugikan atau menjadi korban dari kekerasan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo,MUI dan berbagai pihak juga mengutuk keras akisi teror bom di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan itu.
Menurut mereka, aksi tersebut tidak ada hubungannya dengan agama manapun yang diakui di Indonesia karena semua agama tidak mengajarkan kekerasan seperti itu.
Baca Juga: Kena Skandal, 5 Drama Korea Ini Terpaksa Batal Tayang
Seperti diketahui, akibat ledakan bom di depan Gereja Katedral Makassar pada hari Minggu pagi 28 Maret 2021, sejumlah orang dilaporkan terluka.
Saat kejadian, sebagian umat sedang beribadah di dalam Gereja Katedral.***