Network
KABAR JOGLOSEMAR - Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo soroti kasus dugaan bom bunuh diri yang terjadi di depan Gereja Katedral Makassar.
Kapolri Sigit Listyo menjelaskan bahwa terkait dengan peristiwa dugaan bom bunuh diri Gereja Katedral tersebut, saat ini pihak kepolisian setempat tengah melakukan penjagaan serta penyelidikan di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Saat ini olah TKP sedang dilakukan, penyisiran di TKP dan penanganan lanjut untuk korban," tutur Kapolri Sigit Listyo, Minggu (28/3).
Baca Juga: Tanggapi Pertemuan Gibran-Kaesang dengan Fahri Hamzah, Yusuf Mansur: Ambil yang Baik-baik
Baca Juga: Tak Terduga! Fahri Hamzah Titipkan Kota Solo Usai Bertemu Gibran, Kaesang Beri Jawaban Ini
Penyisiran lokasi ini dilaksanakan untuk menemukan penyebab lebih lanjut atas peristiwa dugaan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral, Jalan Kajaolalido, Makassar, Sulawesi Selatan.
Seperti diketahui, pada hari ini, Minggu (28/3) sekitar pukul 10.30 WITA terdengar ledakan keras yang berasal dari depan Gereja Katedral Makassar.
Menurut Pastor Gereja Katedral Makassar, Wihelmus Tulak, ia mengutarakan bahwa peristiwa tersebut terjadi usai ibadah kedua atau transisi jelang misa ketiga.
Sementara ini, dikabarkan bahwa total warga yang mengalami luka-luka atas peristiwa dugaan bom bunuh diri tersebut mencapai 18 orang.
Di luar itu, polisi memastikan satu korban tewas yang mana ia merupakan pelaku terduga bom bunuh diri tersebut.
Adapun kronologi dari kejadian ini. Peristiwa naas bermula dari dua orang berboncengan motor matic dengan pelat nomor DD 5984 ND yang mencoba untuk masuk ke area Gereja.
Lantas, usaha mereka pun sempat dihalangi oleh petugas keamanan yang berjaga di Gereja Katedral Makassar.
Beberapa saat setelah itu, terdengar sebuah ledakan besar yang berasal dari depan Gereja.
Hingga kini, sesuai dengan instruksi Kapolri Sigit Listyo pihak kepolisian dikabarkan masih berjaga-jaga dan melakukan penyisiran untuk melakukan olah TKP. ***
